Warga Keluhkan Banjir di Rajabasa dan Tanjung Senang

Warga Keluhkan Banjir di Rajabasa dan Tanjung Senang--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Warga mengeluhkan banjir yang kembali merendam permukiman mereka di Jalan Bima, Kampung Bayur, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa.
Serta yang berada di Jalan Mawar Indah Ujung, Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada Senin, 21 April 2025.
Mereka mengeluhkan Pemerintah Kota Bandar Lampung sampai saat ini tidak memberikan penanganan yang maksimal terhadap persoalan banjir yang terjadi hampir setiap tahun.
Tampak air sudah merendam ruas jalan hingga masuk ke rumah-rumah warga. Salah satu warga, Yasir, menyampaikan kekesalannya karena banjir ini.
BACA JUGA:Banjir Kembali Melanda Kota Bandar Lampung, Tiga Warga Meninggal Dunia
“Tempat kami ini tidak pernah dijenguk wali kota maupun anggota DPRD. Yang turun cuma camat dan lurah, itu pun hanya datang, lihat-lihat, foto-foto, lalu pergi. Nggak ada solusi. Ngapain datang kalau cuma begitu?” ujar Yasir.
Yasir, yang sudah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 1993, menyampaikan bahwa banjir pertama kali masuk ke dalam rumahnya terjadi pada tahun 2017.
“Banjir pertama kali masuk ke dalam rumah saya tahun 2017. Saat itu ketinggian air di dalam rumah mencapai 60 hingga 70 centimeter,” ungkapnya.
Pasca banjir tersebut, Yasir langsung meninggikan rumahnya pada tahun 2018 hingga 1,2 meter. Sejak itu, banjir tidak lagi masuk ke dalam rumah hingga akhirnya Februari 2025 lalu kembali terjadi.
BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Siagakan Ratusan Personel Amankan Perayaan Paskah
“Februari 2025 kemarin, saat istri saya menjelang melahirkan, rumah saya kembali kebanjiran. Bahkan ruang kerja saya, yang letaknya lebih tinggi 20 cm dari bagian rumah utama, ikut terendam dengan ketinggian air sekitar 40 sampai 50 sentimeter,” jelasnya.
Lanjut dia, Ketua DPRD Kota Bandar Lampung adalah tetangganya sendiri. Namun sampai saat ini, tidak pernah ada perhatian langsung dari Pemerintah Kota. Yasir hanya mengapresiasi salah satu anggota DPRD, Almarhum Mukhlas Bastari, yang kerap datang walau belum membawa solusi.
“Beliau sering datang ke sini, meskipun belum ada solusi nyata, tapi empatinya terasa. Itu yang kami hargai,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: