DLH Kembali Segel Tambang Batu Ilegal di Bandar Lampung

Penyegelan Tambang Batu Ilegal di Bandar Lampung--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung kembali menyegel tambang batu andesit ilegal yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, Rabu 16 April 2025.
Lokasi tambang ini hanya berjarak beberapa meter dari area milik PT Membangun Sarana Bangsa yang sebelumnya disegel pada Jumat 11 April 2025.
Kepala Bidang Penaatan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH), Yulia Mustika Sari, menyatakan bahwa penyegelan dilakukan karena aktivitas tambang tersebut tidak memiliki izin lingkungan maupun izin pertambangan.
“Hari ini kami kembali memasang plang penyegelan di lokasi yang masih berada di wilayah Kelurahan Way Laga. Sebelumnya, kami sudah melakukan pemantauan pada 10 April dan mendapati masih ada alat berat di lokasi,” ujar Yulia.
BACA JUGA:Perempuan Bangkit Bersama Tenun Ulos: Kisah Sukses Klasterkuhidupku BRI di Tapanuli Utara
BACA JUGA:Polisi Bekuk Kawanan Pencuri di Kantor Notaris Bandar Lampung
DLH menerima laporan dari masyarakat mengenai aktivitas tambang ilegal ini.
Setelah ditelusuri, pihaknya tidak menemukan informasi terkait kepemilikan atau penanggung jawab tambang tersebut.
“Kami sudah mencoba mencari tahu lewat lurah dan penjaga di lokasi, namun tidak ada yang mengetahui siapa pemilik tambang ini,” jelas Yulia.
Yulia juga menambahkan, di Kota Bandar Lampung hanya terdapat dua perusahaan tambang yang memiliki izin, sementara satu lainnya masih dalam proses.
BACA JUGA:Satu-Satunya di Dunia, TAG Heuer Buat Monaco Piece d’Art Eksklusif untuk Kolektor
BACA JUGA:Sejarah Perkembangan Sepeda Motor di Indonesia: Dari Masa Kolonial hingga Era Digital
Tambang yang disegel ini tidak termasuk dalam daftar tersebut dan tidak tercatat memiliki izin di DLH Kota, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), maupun Dinas ESDM.
Penyegelan ini dilakukan juga sebagai upaya mencegah dampak lingkungan, terutama banjir bandang yang beberapa kali terjadi di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: