Perempuan Bangkit Bersama Tenun Ulos: Kisah Sukses Klasterkuhidupku BRI di Tapanuli Utara

Program Klasterkuhidupku BRI sukses dorong perempuan pengrajin ulos jadi pengusaha-Foto Dok-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Di tengah keterbatasan, lahirlah kekuatan. Begitulah kisah inspiratif Marlinda Yanti Panggabean, sosok perempuan tangguh dari Desa Lumban, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara.
Ia bukan hanya berhasil mengubah nasibnya, tetapi juga menjadi motor penggerak pemberdayaan perempuan lewat tenun ulos melalui program Klasterkuhidupku yang diinisiasi oleh BRI.
Dari Tenun Tradisional Menuju Pasar Global
Marlinda menghabiskan masa mudanya menenun kain ulos bersama sang ibu, warisan budaya Batak yang sarat makna. Namun hasil jerih payah itu tak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh. Menjual ke pengepul hanya menghasilkan uang sekadarnya, belum cukup menopang hidup yang layak.
Namun Marlinda tak menyerah. Dengan tekad kuat, ia menjajaki dunia digital. Melalui platform penjualan online, ia menemukan potensi besar dari ulos yang dulu hanya dijual lokal. Ia mulai membangun merek Linda Gabe Ulos sejak 2008. Meski dengan modal terbatas, ia yakin setiap tenunan menyimpan nilai seni dan budaya yang tinggi.
Klaster Rumah Ulos: Dari Dua Orang Menjadi Ratusan
Perjuangan Marlinda tak sia-sia. Ia berhasil mengajak perempuan lain yang senasib untuk bangkit bersama. Dari hanya 2-3 orang, kini Klaster Rumah Ulos telah memberdayakan lebih dari 100 perempuan lintas generasi. Mereka tak hanya diajarkan menenun, tetapi juga dibimbing mengembangkan produk hingga memasarkannya.
Produk-produk Rumah Ulos kini sangat beragam: kain ulos khas, kain songket, hingga produk fashion modern seperti pakaian, tas, sepatu, serta dekorasi rumah. Pasarnya pun meluas dari Sabang sampai Merauke, bahkan sudah menembus pasar internasional, termasuk pengiriman ke California, Amerika Serikat.
Peran BRI Melalui Program Klasterkuhidupku
Transformasi ini tak lepas dari peran besar BRI. Awalnya, Marlinda menerima KUR BRI sebesar Rp5 juta. Dana ini menjadi titik awal berkembangnya usaha. Seiring waktu, BRI memberikan lebih banyak dukungan, hingga akhirnya Marlinda dan tim masuk dalam program Klasterkuhidupku BRI.
Melalui program ini, Marlinda mendapatkan pelatihan pengembangan bisnis, pemasaran digital, hingga pemahaman tentang budaya tenun yang memperkuat nilai jual produk. Tidak hanya itu, Rumah Ulos juga memperoleh alat tenun handmade yang lebih efisien, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan produktivitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: