Gubernur Mirza Ajak ASN Pemprov Lampung Tingkatkan Kinerja Pasca Idulfitri

Gubernur Mirza Ajak ASN Pemprov Lampung Tingkatkan Kinerja Pasca Idulfitri

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setelah libur dan cuti bersama Idulfitri 1446 H berakhir, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Lampung untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat komitmen dalam melayani masyarakat.

“Jadikan Idulfitri sebagai titik balik untuk bekerja lebih ikhlas, lebih cepat, dan lebih tepat dalam menghadirkan kebijakan publik yang berpihak pada rakyat,” ujar Gubernur dalam acara Halalbihalal bersama ASN di halaman Kantor Gubernur Lampung, Rabu 9 April 2025.

Gubernur Mirza menekankan bahwa ASN memegang amanah besar di tengah tantangan global dan dinamika sosial ekonomi. 

Karena itu, ASN diminta untuk terus adaptif, inovatif, dan bekerja selaras mewujudkan visi besar "Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas".

BACA JUGA:Mutiara Lombok Tembus Pasar Dunia, Berkat Pemberdayaan BRI terhadap UMKM Lokal

BACA JUGA:Wali Kota Eva Dwiana Buka Bimbingan Manasik Haji untuk 1.471 Calon Jamaah

Ia menjelaskan bahwa visi ini sejalan dengan target nasional menuju Indonesia Emas 2045, yang tertuang dalam RPJPN 2025–2045. Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia. 

Kuncinya adalah peningkatan kualitas SDM dan pemanfaatan bonus demografi.

“Lampung akan ikut maju dalam 20 tahun ke depan. Tapi kemajuan itu harus diupayakan oleh kita sendiri, putra-putri Lampung,” tegasnya.

Mirza juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

BACA JUGA:Wali Kota Eva Dwiana Tinjau Lokasi Banjir Akibat Bangunan di Atas Sungai Way Kecapi

BACA JUGA:Komnas HAM Pastikan Keadilan dan Transparansi dalam Kasus Penembakan Polisi di Way Kanan

Ia mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo yang menaikkan HPP gabah menjadi Rp6.500/kg, yang berdampak langsung pada peningkatan penghasilan petani.

“Dulu petani hanya dapat Rp1,5 juta per bulan, sekarang bisa Rp4 sampai Rp5 juta. Ini bukti intervensi pemerintah bisa membawa perubahan nyata,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: