Polres Lampung Selatan Ungkap pelaku Pengeroyokan di Depan Kantor ATR/BPN
Konferensi Pers yang Dilaksanakan Oleh Polres Lamsel --
LAMSEL,MEDIALAMPUNG.CO.ID - Satreskrim Polres Lampung Selatan berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus pengeroyokan yang terjadi di area perkantoran Pemkab Lampung Selatan beberapa waktu yang lalu
Hal itu diungkapkan Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin dalam konferensi pers di Mapolres Lampung Selatan,Sabtu, 26 Oktober 2024
"Tiga tersangka tersebut Atas nama YS (25), MR (19), dan AP (30), semua warga Kalianda, serta empat pelaku lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),"Ujar Kapolres
Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini bermula ketika korban, AG (16), menghubungi NA (16), adik ipar tersangka YS, melalui pesan Direct Messenger (DM) di Instagram. Dalam pesan tersebut, korban diduga mengajak NA untuk melakukan tindakan tidak senonoh.
BACA JUGA:Polres Lampung Utara Siapkan Keamanan Ketat untuk Debat Kandidat Pilkada 2024
Masih menurutnya bahwa Pacar NA, AD, yang juga mengakses akun Instagram NA dari perangkatnya, melaporkan isi pesan tersebut kepada YS. Merasa tersinggung, YS kemudian mengatur pertemuan yang berujung pada pengeroyokan terhadap korban pada Senin, 21 Oktober 2024, di depan kantor ATR/BPN.
" Dalam Pengeroyokan itu membuat korban (AG) mengalami luka sayatan akibat senjata tajam yang digunakan oleh pelaku,"Terang Kapolres
Sebelum kekerasan terjadi, pelaku YS sempat mengusulkan agar AG menemui orang tua NA untuk meminta maaf, namun AG menolak dan hanya meminta maaf langsung kepada YS.
Menurut Kapolres Yusriandi, di lokasi kejadian, pelaku AP meminta korban AG untuk menyerahkan ponsel sebagai jaminan, tetapi AG menolak dan menawarkan uang Rp120.000. Para pelaku menginginkan uang Rp500.000, yang memicu AP merampas ponsel AG dan melanjutkan aksi pengeroyokan bersama pelaku lainnya.
BACA JUGA:Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 7 Kg Sabu dan 204 Butir Ekstasi Asal Malaysia
Setelah melakukan kekerasan, para tersangka menggadaikan ponsel korban dengan nilai Rp300.000 yang kemudian digunakan untuk makan dan minum.
Para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Pasal 80 Ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2016 dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan penjara, Pasal 170 Ayat (1) atau Ayat (2) ke-1 KUHP dengan ancaman 5 tahun 6 bulan penjara, serta Pasal 368 KUHP yang memberikan ancaman hukuman hingga 9 tahun penjara.
Kapolres Yusrin juga menghimbau para pelaku yang masih buron untuk segera menyerahkan diri. “Jika tidak, kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap mereka,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: