Musyawarah dengan Warga, Pemilik Sawmil Janji Akomodir Kerusakan Akibat Aktivitas Pabrik

Musyawarah dengan Warga, Pemilik Sawmil Janji Akomodir Kerusakan Akibat Aktivitas Pabrik

Sejumlah warga Dusun Tanjung Sari dan pemilik sawmil melakukan musyawarah di kantor Desa Bumiraya--

BACA JUGA:Biadab! Terbawa Hawa Nafsu, Ayah Kandung Ini Tega Nodai Anak Kandungnya Sendiri

"Intinya warga minta pabrik (sawmil) itu ditutup sementara karena sudah sangat mengganggu warga yang berdekatan dengan pabrik, sebab selain bising karena mesin kayunya sangat banyak juga menimbulkan debu yang mencemari lingkungan" ujar Sahril, Rabu 24 juli 2024

Kepala dusun setempat juga mengamini nya karena warga telah merasa geram karena pemilik pabrik kayu itu pernah diundang ke kantor desa namun tidak pernah hadir untuk mencari solusi permasalahan itu.

"Sebetulnya harus duduk bersama antara warga Tanjung Sari dan pemilik pabrik agar dampak dari pencemaran lingkungan itu tidak merugikan masyarakat" imbuh Khoiri selaku Kadus Tanjung Sari.

Warga lainnya mengatakan bahwa limbah pabrik itu apabila musim penghujan mengotori aliran kali kecil di belakang pabrik.

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan di Pringsewu, Polda Lampung Ringkus Tersangka di Kediamannya

Menanggapi keluhan itu, Hayadi selaku pemilik pabrik kayu mengatakan bahwa aktifitas pabrik atau industri rumahannya telah berjalan selama 6 tahun namun baru sekarang terjadi penolakan warga.

"Semua surat ijin saya lengkap bang, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup sampai ke Dinas Perizinan Satu Pintu, bahkan saya mempersilahkan masyarakat sekitar yang memerlukan kayu bakar sisa pengolahan kayu untuk dimanfaatkan tanpa meminta imbalan apapun," terangnya.

Selain itu lingkungan pabrik kayunya berada di Dusun 02 dan tidak berbatas langsung dengan warga Tanjung Sari karena di seberang Kali kecil.

"Kalau kebisingan pastinya iya bang, dan saya akan segera usahakan untuk meminimalisir agar suara mesin tidak terlalu mengganggu namun kalau untuk menutupnya dasarnya apa karena usaha saya ini juga untuk menghidupi pekerja di lingkungan kami (dusun dua)," imbuhnya.

BACA JUGA:11 Siswa SMAN 1 Pesisir Tengah Lulus Beasiswa ADik

Hayadi juga menuturkan bahwa klaim warga dirinya tidak pernah hadir di kantor desa untuk membahas hal itu tidaklah benar bahkan dirinya menuding warga yang tak ingin duduk bersama membicarakan hal itu.

"Saya sudah datang memenuhi panggilan pihak desa namun warga yang komplain malah tak datang," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: