Air Hitam Menjadi Satu-satunya Kecamatan yang Terbebas dari Wabah DBD di Lampung Barat

Air Hitam Menjadi Satu-satunya Kecamatan yang Terbebas dari Wabah DBD di Lampung Barat

Selama tahun 2024, tidak ada kasus DBD yang terjadi di Kecamatan Air Hitam--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sejak awal tahun 2024, hampir merata di semua wilayah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terjadi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Keadaan itu sempat mengkhawatirkan dan memaksa tenaga kesehatan (nakes) kerja ekstra, dan dari hasil analisa munculnya DBD di Kabupaten Lambar yang terkenal daerah sejuk atau sulit untuk berkembangnya nyamuk DBD tersebut akibat pengaruh cuaca (pancaroba).

Namun, berdasarkan catatan data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan (Diskes) Lambar, Kecamatan Air Hitam menjadi satu-satunya yang berhasil lepas dari kasus DBD atau zero terhitung hingga saat ini 22 Juli 2024. 

Padahal di kecamatan tetangga seperti ditangani Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong total 32 kasus dan Kecamatan Gedung Surian terdapat tiga kasus.

BACA JUGA:Adopsi Program PM, Pekon Puramekar Salurkan Bantuan Seragam Gratis TK

Menyikapi hal itu, Camat Air Hitam Bambang Hermanto, S.Pdi, MM., saat dikonfirmasi menyampaikan rasa syukur dengan tidak adanya masyarakat yang terdiagnosa mengalami DBD di kecamatan itu khususnya sebagaimana data yang dimiliki oleh pemkab Lambar yakni Dinkes. 

Pihaknya mengulas saat mulai merebaknya DBD di wilayah Lampung Barat awal tahun bahkan jumlah yang terserang relatif tinggi.

Pihak kecamatan bersama Puskesmas dengan dinas instansi, pekon sekolahan dan unsur masyarakat langsung melakukan koordinasi dengan memberikan himbauan untuk melakukan upaya pencegahan. 

Yakni menerapkan anjuran pemerintah melakukan berbagai tips mulai dari membersihkan tempat yang berpotensi menjadi lokasi munculnya aides aigepty, hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

BACA JUGA:Disdikbud Lampung Barat Targetkan Tahun Ini Kebutuhan Air Bersih SDN 1 Bedudu Terpenuhi

"Kami merasa senang dan bersyukur kalau dengan kondisi baik selama merebaknya DBD, dan capaian ini tak lepas dari kekompakan dan kebersamaan mulai dari dinas instansi kecamatan, Puskesmas, Pekon dan sekolahan serta masyarakat dan unsur komponen lainnya dalam melakukan kiat pencegahan," sebutnya. 

Dengan status nol kasus DBD tersebut camat mengingatkan warga untuk tetap menjaga upaya pencegahan dengan kiat PHBS. Jangan justru dengan tidak terjadinya kasus masyarakat lalai sehingga justru terjadi kasus. 

Kepala puskesmas Nurbaiti, S.Kep., Ners., juga menjelaskan upaya yang dilakukan dalam mencegah terjadinya kasus DBD pada dasarnya bentuk pemberian hak pemahaman kepada masyarakat yang disampaikan melalui sosialisasi di hadir kan pada setiap kegiatan ataupun kesempatan baik melalui rakor Kecamatan, pertemuan PKK, Uspika, peratin, Kader Posyandu dan Lintas sektoral lainnya dengan saling bahu membahu untuk info tentang DBD baik tanda dan gejala, termasuk cara pencegahannya.

"Utamanya juga masyarakat cekat dalam melakukan antisipasi melalui sosialisasi yang terus kita sampaikan pada setiap momen," ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: