Tanggapan Ustadz Adi Hidayat Tentang Film Kiblat

Tanggapan Ustadz Adi Hidayat Tentang Film Kiblat

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menjadi sorotan publik Film horor religi terbaru " Kiblat", sejak pengumuman produksinya.

Film yang dijadwalkan rilis tahun ini tidak hanya menuai pujian, tapi juga menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. 

Film yang Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film ini menampilkan sejumlah pemain terkenal, salah satunya Ria Ricis, yang membawa nuansa baru dalam karirnya di dunia perfilman.

Pemeran lain yang ada dalam film ini antara lain Ria Ricis, yang berperan sebagai sahabat Ainun, dan Wani Darmawan sebagai Abah Mulia, seorang pemimpin Padepokan Sakti di kampung Ainun. Namun, ceritanya menjadi semakin kompleks ketika Ainun mengetahui bahwa Abah Mulia adalah ayah kandungnya, yang membuka lembaran baru dalam kehidupannya.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat : Keutamaan 10 Hari Kedua di Bulan Ramadhan

Film ini berpusat pada perjalanan seorang santri perempuan bernama Ainun, diperankan oleh Yasmin Neer, berjuang untuk menemukan jalan yang benar dalam hidupnya, yang diridhai oleh Allah.

Tetapi, perjalanan spiritual Ainun tidaklah mudah, terutama ketika menemukan bahwa ayahnya, yang selama ini dihormatinya, adalah seseorang yang mengajarkan kesesatan dan menjauhkannya dari kiblat yang sebenarnya.

Salah satu poin kontroversial dalam film " kiblat" adalah pengambilan peran oleh Ria Ricis, seorang selebgram dan YouTuber terkenal, dalam film bergenre horor ini. Karena kemampuan akting Ricis yang dipertanyakan oleh sebagian kalangan.

Kontroversi terutama muncul dari interpretasi pesan-pesan religius yang disampaikan dalam filmnya. Beberapa menganggap bahwa pemilihan genre horor dalam menyampaikan pesan keagamaan bisa menimbulkan ketidaksesuaian.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat : Cara Bayar Zakat Fitrah

Melalui kanal youtube Ustadz Adi Hidayat Official hari Selasa, 26 Maret 2024, pada zaman Nabi SAW, meskipun perangkat yang tersedia sangat terbatas, tetapi produsen hoax atau konten yang bersifat negatif tetap saja ada. Contoh-contoh konten yang dinilai kurang baik pada masa itu dan bahkan di zaman sekarang juga.

"Teman-teman, konten-konten yang dinilai kurang baik, tidak positif, baik itu pencarian sensasi misalnya, atau juga bahkan, boleh jadi isinya memang kurang bagus, dan disinyalir juga di zaman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dengan perangkat yang sangat terbatas, ada juga produsen-produsen hoax, apapun terjadi di lingkungan masyarakat, itu dibuat konten," ujar Ustadz Adi Hidayat.

"Misalnya satu kali, Nabi pernah, menyendiri di masjid, berpisah sementara dengan istri-istri beliau Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketika, ada orang keluar, melihat itu," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Dalam Islam, menjaga kehormatan dan nama baik seseorang sangat penting, dan menyebarkan berita palsu atau fitnah merupakan tindakan yang sangat tercela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: