Antisipasi Terjadi Serangan Harimau, Pj Bupati Lampung Barat Imbau Warga Terapkan Metode Bebatok

Antisipasi Terjadi Serangan Harimau, Pj Bupati Lampung Barat Imbau Warga Terapkan Metode Bebatok

Pj Bupati Lambar Drs. Nukman--

BACA JUGA:Pengurus PAC IPNU, IPPNU Balik Bukit, Belalau dan MAN 1 Lambar Periode 2024-2026 Dilantik

Sebelumnya, Ketua Tim Penanganan Interaksi Negatif antara Manusia dan Satwa Liar Kapten Inf Suroto mengatakan, saat ini proses pencarian harimau sumatera yang telah memangsa manusia tersebut terus dilakukan oleh tim yang terbagi dalam empat tim dan juga telah mendapatkan bantuan satu tim dari Taman Safari Indonesia (TSI).

“Untuk perkembangan hari ini, kita fokus arah Gunung Merah, yang mengarah ke perbatasan Tanggamus, karena ada informasi ada jejak disana,” ungkapnya.

“Tim yang kita kirim memantau ke gunung merah, untuk mengecek tapaknya, nantinya tapak akan diverifikasi apakah ini tapak harimau yang memangsa manusia itu, dan akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama tim,” ungkap Kapten Suroto.

Menurut dia, untuk harimau sumatera yang telah memangsa manusia dan terus dilakukan pencarian oleh tim, berdasarkan keterangan dari dokter hewan merupakan jenis harimau sumatera berjenis kelamin jantan dewasa. 

BACA JUGA:Rutan Krui Usulkan 121 WBP Dapat Remisi Khusus Idul Fitri 1445 H

“Jadi kalau menurut keterangan tim bahwa tidak ada harimau yang dilepasliarkan, melainkan harimau yang memang mendiami taman nasional dan harimau tersebut terusir dari koloninya, jenisnya jantan dewasa sehingga diperkirakan harimau tersebut kalah dengan jantan yang lebih muda, sehingga terusir dan tidak lagi bisa masuk ke dalam koloninya,” kata Suroto.

Selain terdapat satu tim yang dikirim ke Gunung Merah, terdapat tiga tim lainnya yang terus melaksanakan tugas untuk memantau kandang jebak yang terpasang di beberapa lokasi. 

“Untuk tiga tim terus memantau kandang jebak yang kita pasang di beberapa lokasi, sementara itu untuk tim dari TSI yang juga terdapat pawang harimau melakukan upaya penangkapan di wilayah Pekon Sumber Agung atau berada di lokasi pertama terjadinya kasus harimau menerkam manusia,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang merupakan satwa endemik yang mendiami TNBBS kembali menerkam warga. 

BACA JUGA:Curi Motor di Suoh Lampung Barat, Pelaku Dibekuk Polisi Saat Bersembunyi di Tanggamus

Terakhir Sahri bin Saprak (28) warga Pekon Bumi Hantatai Kecamatan BNS menjadi korban ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan.

Korban diterkam harimau saat melakukan aktifitas di kebun, sekitar menjelang dzuhur pada Rabu 21 Februari 2024, dan baru ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari pada Kamis 22 Februari 2024.

Sebelumnya, Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, pada Kamis malam 9 Februari 2024. 

Diduga kuat korban meninggal usai diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Usai ditemukan korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: