TNBBS Sebut Harimau yang Teror Warga Berbeda, Besok Tim BKSDA Lampung Turun ke Suoh

TNBBS Sebut Harimau yang Teror Warga Berbeda, Besok Tim BKSDA Lampung Turun ke Suoh

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Berdasarkan hasil analisa dari tim Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS), Bidang Wilayah II Liwa, Resort Suoh bersama tim WRU dan tim gabungan lainnya, bahwa untuk Harimau Sumatera yang meneror warga Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) sejak beberapa pekan terakhir tidak sama, artinya jumlahnya lebih dari satu.

Hal ini berdasarkan jejak kaki yang ditemukan di setidaknya di dua lokasi, ukuran jejak kaki berbeda.

Kepastian bahwa teror satwa liar tersebut memang benar adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) itu juga berdasarkan hasil kamera trap yang terpasang di lokasi menerkam Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh yang tewas diterkam harimau.

Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, SH., mendampingi Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, SH, M.Hum., mengatakan, melihat jejak kaki dan juga hasil rekaman dari kamera trap yang berdurasi sekitar dua menit di lokasi tewasnya Gunarso, maka dipastikan bahwa Gunarso memang tewas diterkam harimau.

BACA JUGA:Wah, Peringatan HPSN 2024 DLH Lampung Barat Masih Tak Perduli Sampah?

”Sebelumnya di lokasi tewasnya bapak Gunarso itu tidak ada yang melihat keberadaan harimau, kita hanya menganalisa jejak kaki dan juga luka yang dialaminya, namun dengan adanya hasil rekaman kamera trap yang kita pasang, maka menguatkan bahwa bapak Gunarso memang meninggal karena diterkam harimau,” kata dia.

Terkait dengan kasus Anwar (43) warga Dusun Way Tuing, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan BNS nyaris diterkam harimau sepulang dari kebun, Sulki mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan yang disampaikan Anwar dan juga hasil pengecekan di lokasi, memang bisa dipastikan bahwa satwa tersebut adalah harimau.

”Dari jejak kaki dan juga melihat lokasinya yang berjauhan dengan lokasi sebelumnya, maka kami meyakini bahwa satwa yang dimaksud benar adalah Harimau Sumatera, itupun dikuatkan dengan keterangan warga yang juga kerap melihat,” kata dia.

Menurut Sulki, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung untuk menindaklanjuti konflik satwa dan manusia tersebut. Rencananya, Kamis 22 Februari 2024 tim BKSDA akan tiba di Suoh.

BACA JUGA:Lewat Musrenbang, Karya Penggawa Usulkan Sejumlah Pembangunan

”Tim BKSDA akan turun dan membawa perlengkapan termasuk perangkap, rencananya satwa tersebut nantinya akan di evakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata dia melanjutkan.

Sebelumnya, Sulki membenarkan laporan adanya warga yang nyaris diterkam harimau. 

Berdasarkan laporan yang diterima Tim WRU bersama pihak Resort Suoh dari Satgas Pekon Bumi Hantatai bahwa pada tanggal 17 Februari 2024, Anwar pulang dari kebun bersama adiknya Sanaka (30).

Dalam perjalanan pulang dari kebunnya, tepat di Talang Rejo Santani, ketika sedang dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda motor beriringan dengan adiknya namun jarak jauh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: