Jokowi Bantah Politisasi karena Tebar Bansos dan BLT Jelang Pemilu

Jokowi Bantah Politisasi karena Tebar Bansos dan BLT Jelang Pemilu

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Presiden Jokowi di bilan rebruari ini, akan mencairkan bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan, sebesar Rp 200.000 per bulan, kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat.

Sejak bulan Januari, presiden Jokowi telah membagikan bansos beras 10 kilogram kepada 22 keluarga penerima manfaat.

Bansos beras akan diberikan hingga bulan Juni mendatang.

Namun, pencairan bansos jelang pemilu 2024, menjadi sorotan publik.

BACA JUGA:Perbedaan BLT Mitigasi Risiko Pangan dan Bansos Beras 10 Kg

Terlebih, di tahun politik ini, isu dari bansos dan BLT kerap dibawa-bawa saat kampanye pemilu.

Namun isu soal politisasi bansos itu dibantah presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan, penyaluran bansos kepada masyarakat sudah dilakukan dari tahun 2023. Anggaran bansos pun telah disetujui DPR.

Sandy Baskoro, menilai tidak heran jika rekor anggaran bansos di tahun 2024 mengundang kecurigaan publik.

BACA JUGA:Jelang Jokowi Lengser, Anggaran Bansos 2024 Jauh Lebih Besar

Selain momennya mendekati pemilu, bansos juga gencar disalurkan pemerintah saat angka kemiskinan tengah menurun.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, menyatakan anggaran bansos direncanakan sejak 2023 diperuntukkan bagi masyarakat pendapatan rendah, terdampak krisis pangan akibat dari el nino.

Sri Mulyani mengatakan bahwa masyarakat harus tau, sumber dana yang dikucurkan pemerintah untuk bansos. 

Selain bantuan beras 10 kilogram dan BLT mitigasi risiko pangan, pemerintah juga melanjutkan berbagai bansos lainnya, seperti bansos program keluarga harapan dan bantuan pangan non tunai.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: