Tekan Inflasi, Program Bantuan Pangan Beras dan Bantuan Penanganan Stunting akan Terus Digulirkan

Tekan Inflasi, Program Bantuan Pangan Beras dan Bantuan Penanganan Stunting akan Terus Digulirkan

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual.

Adapun rakor rutin mingguan tersebut dipimpin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir.

Rakor yang diikuti Sekdaprov Fahrizal berlangsung di ruang Command Center Lt.ll Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin 15 Januari 2024.

Dalam rakor tersebut Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto mengungkapkan, berdasarkan data historis BPS tahun 2020-2023 selalu terjadi inflasi pada bulan Januari. 

BACA JUGA:Pemprov Lampung Optimis Capai Target 14 Persen Prevalensi Stunting 2024

Ia mengatakan Inflasi Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak, kecuali pada tahun 2022 komponen inti lebih dominan.

Komoditas yang beberapa kali signifikan menyumbang andil inflasi diantaranya cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras,ikan segar, beras, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa tingkat inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) turun dari inflasi bulan November 2,86%. 

Inflasi bergejolak juga turun dari 7,59% menjadi 6,73%(yoy).

BACA JUGA:Menpan-RB Sebut Rekrutmen CPNS dan PPPK akan Dibuka Mei 2024

Adapun komoditas yang memberikan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,53% (yoy). Namun bantuan pangan beras efektif menekan laju inflasi pangan dan kenaikan harga.

Oleh karenanya, Kepala Bapanas mengungkapkan bahwa program Bantuan pangan beras dan Bantuan penanganan stunting akan terus digulirkan.

Program Bantuan pangan beras tahun 2024 diusulkan sebanyak 22.004.077 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan menggunakan data P3KE Kemenko PMK.

Sedangkan bantuan penanganan stunting sebanyak 1.446.089 KRS menggunakan data dari BKKBN. Penyaluran bantuantersebut akan dilaksanakan melalui 2 tahap, yaitu pada periode Januari-Maret dan April - Juni 2024. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: