Jelang Nataru, Harga Sembako Diperkirakan akan Melonjak hingga 75 Persen

Jelang Nataru, Harga Sembako Diperkirakan akan Melonjak hingga 75 Persen

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), beberapa komoditas yang di prediksi akan mengalami kenaikan hingga 75 persen menjelang Libur Natal dan Tahun Baru ( Nataru)2023 hingga 2024.

Prediksi IKAPPI tersebut, kenaikan harga pangan yang memang sudah dialami sejak awal Desember 2023.

Berdasarkan informasi yang beredar Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, Kita semua tahu bahwa kita akan menghadapi natal dan tahun baru, kami memprediksi akan mengalami kenaikan harga pangan hingga 75 persen. Pada Kamis 7 Desember 2023.

Berdasarkan data IKAPPI, beberapa komoditas yang harganya telah mengalami kenaikan, diantaranya seperti cabai TW jadi Rp120 ribu per kilogram (kg), cabai rawit merah menjadi Rp100 ribu sampai Rp 120 ribu per kg, ayam segar menjadi Rp 40 ribu per ekor.

BACA JUGA:Wakil Presiden RI Memberi Peluang, Dimana Para Pengungsi Rohingya Ditampung

Kemudian, ada gula pasir menjadi Rp 18 ribu per kg, bawang putih menjadi Rp 37 ribu per kg, dan bawang merah menjadi Rp 35 ribu per kg.

Sementara, komoditas daging, telur, sayur mayur serta tomat yang harganya sudah naik dari awal tak kunjung mengalami penurunan. Meskipun, IKAPPI melihat belum ada kenaikan permintaan terhadap komoditas tersebut.

Karenanya, IKAPPI melihat kenaikan harga ini lebih disebabkan oleh produksi yang minim dan kurang. Oleh seperti itu, pihakanya mendorong pemerintah mencari solusi sebelum periode libur akhir tahun ini.

"Kami mendorong agar pemerintah mempercepat, memperkuat produksi dan melakukan pendataan ulang tentang produksi sebelum permintaan tinggi Natal dan Tahun Baru 2024 terjadi," jelasnya.

BACA JUGA:Personil TNI Kodim 0422/LB Komandoi Karya Bakti Gotong Royong di Pekon Balak - Kejadian

Menurut Mansuri, jika pemerintah tidak bisa mendorong pemenuhan stok pasokan, maka ia pastikan harga akan semakin tinggi sepekan sebelum akhir tahun.

"Biasanya permintaan nataru itu terjadi satu minggu sampai tiga hari menjelang natal dan itu akan berakhir pasca tahun baru.

BACA JUGA:Diduga Depresi Karena Sakit Rematik, Mbah Ran Gantung Diri di Pohon Durian

Kami memohon pemerintah melakukan upaya sehingga di natal dan tahun baru ini beberapa komoditas tidak terlalu tinggi naiknya," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: