Berikut Analisis BMKG Mengenai Cuaca Panas di Indonesia
--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Terkait fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri penjelasan terkait penyebab dan analisisnya.
BMKG menjelaskan penyebab cuaca panas terik seperti 'mendidih' di Indonesia akhir-akhir ini karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.
"Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama yang berada di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca akan cerah dan masih cukup mendominasi pada siang hari," tulis BMKG dalam keterangan yang dilansir laman resminya.
Berikut ini penjelasannya:
BACA JUGA:Berperan Aktif Wujudkan P4GN, Ketua GRANAT Lampung dan Bupati Way Kanan Raih Penghargaan BNN RI
Cuaca yang ada di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini didominasi kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari sangat minim.
Kondisi ini dapat menyebabkan suhu di siang hari terasa sangat terik.
"Kondisi ini dapat menyebabkan penyinaran matahari saat siang hari ke permukaan Bumi tidak mengalami hambatan secara signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu saat siang hari di luar ruangan akan terasa sangat terik," tulis BMKG.
Dan, posisi semu Matahari ini juga menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.
BACA JUGA:Lama Timbulkan Kerusakan, Penanganan Banjir di Jalan Pagar Dewa - Lumbok Tidak Masuk Perencanaan
Kondisi ini dapat menyebabkan sebagian wilayah yang ada di Indonesia selatan ekuator akan mendapatkan intensitas penyinaran Matahari lebih dibanding dengan wilayah lainnya.
"Pengaruh dari dampak penyinaran Matahari yang relatif lebih intens dibandingkan dengan wilayah lainnya, saat pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan juga pada siang hari," jelas BMKG.
Faktor-faktor lain yang berdampak terhadap kondisi suhu terik
"Faktor-faktor lainnya seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara yang mana memiliki dampak lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat di beberapa wilayah Indonesia," ucap BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: