Dilanda Kemarau, 10 Hektare Tanaman Jagung di Lumbok Seminung Gagal Panen

Dilanda Kemarau, 10 Hektare Tanaman Jagung di Lumbok Seminung Gagal Panen

10 hektare tanaman jagung mengalami gagal panen akibat kekeringan--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Akibat dampak buruk dari musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan tanaman jagung di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat gagal panen.

Berdasarkan data yang dihimpun pihak Balai Pelaksana penyuluh (BPP) di wilayah itu ada sekitar 10 hektar (Ha) lahan tanaman jagung milik petani mengering dan tidak berbuah, sementara 15 Ha lahan lainnya mengalami produktivitas yang jauh merosot.

Kepala BPP Lumbok Seminung Mat Tamrin menjelaskan, saat ini kondisi tanaman jagung milik petani mengering mulai dari batang hingga daun, sehingga dipastikan ada 10 Ha tanaman jagung di wilayah itu yang gagal panen.

“Total jumlah tanam jagung di Lumbok Seminung ada sebanyak 25 Ha, sementara yang gagal panen akibat kekeringan sekitar 10 Ha. Kemudian 15 Ha lainnya mengalami penurunan produktivitas dari biasanya satu hektar lahan menghasilkan 6 ton, kini hanya menyentuh angka 2,6 ton,” kata Tamrin.

BACA JUGA:Akibat Kemarau dan Perbaikan Irigasi, Ratusan Hektar Sawah di Kebun Tebu Tak Bisa Ditanami

Lanjutnya, rusaknya puluhan hektar tanaman jagung yang masih berusia tanaman sekitar satu bulan lebih tersebut merupakan hal yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. 

“Selama ini petani mengandalkan air hujan dan aliran air irigasi, tapi karena kemarau debit air sangat kecil sehingga tidak sampai ke lahan. Kondisi ini diperparah oleh suhu panas yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir,” imbuhnya.

Akibat gagal panen ini, para petani mengalami kerugian finansial yang cukup signifikan atau mencapai puluhan juta rupiah, karena petani sudah merogoh kocek sebagai modal untuk  pengolahan lahan, bibit, perawatan, pemupukan hingga operasional.

“Kita hanya bisa berharap semoga musim kemarau ini segera berakhir, dan kami juga melakukan sosialisasi kepada petani supaya dapat melihat situasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan tanam untuk menghindari dampak kerugian,” imbuhnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: