Diduga Layangan Tersangkut Kabel Listrik Pemicu Lahan Kering di Bakauheni Lampung Terbakar

Diduga Layangan Tersangkut Kabel Listrik Pemicu Lahan Kering di Bakauheni Lampung Terbakar

--

BACA JUGA:Pengurus DPD BKPRMI Pesisir Barat Resmi Dilantik, Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid

Penjelen yang diperoleh dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Lampung Selatan, Jumat (28/9/2023), petugas Damkar diturunkan untuk memadamkan api yang terus menjalar ke berbagai tempat. Api bisa dipadamkan selama enam jam sejak pukul 20.00.

Peristiwa kebakaran tersebut dibenarkan Kepala Dinas Damkar Lampung Selatan M Sefri Masdian. Akan tetapi pihaknya belum dapat menyebutkan api berasal dari dari mana. Diduga sementara kebakaran berasal dari puntung rokok serta juga dari layangan yang tersangkut di kabel listrik dan terjadi arus pendek.

“Benar, kebakaran terjadi malam tadi,”kata dia.

Informasi kebakaran lahan kosong di Bakauheni teraebut menyebar di media sosial pada Jumat 29 september 2023. Pada musim kemarau ini, lahan terbakar semakin banyak terutama di lahan kosong yang tanamannya kering.

BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan di Lampung Barat Turun 15,78 Persen

"Kebakaran itu semalam pas layanan tersangkut di kabel listrik, sehingga membuat baterainya meledak karena kabel listrik. Ledakan apinya jatuh ke bawah mengenakan rumput di lahan yang sudah kering disebabkan kemarau yang terjadi Layangan yang tersangkut masih utuh dan posisinya masih di atas tersangkut kabel listrik,” tulis akun FB Suly.

Namun, beberapa komentar lain juga mencurigai api berasal dari pembuangan puntung rokok di lahan yang kering akibat kemarau yang terjadi.

“kemungkinan penyebabnya kebakaran terjadi akibat puntung rokok yang masih menyala, ini musim kemarau harus hati-hati membuang api. Kalau layangan, kayaknya tidak mungkin mungkin,” kata akun FB Yuvita Asrie Astuty.

Menurut keterangan warga setempat, saat ini permainan layangan menggunakan baterai untuk menghiasi layangan dengan warna-warni lampung marak di masyarakat. Main layangan malam hari pada musim kemarau menjadi pilihan karena layangan dan baterainya tidak akan rusak.

BACA JUGA:Lomba Layangan Semarak HUT ke-39 Trimulyo Diikuti Peserta dari Berbagai Daerah

“kalau tidak kemaru, tidak mungkin main layangan pakai lampu. Bisa cepat rusak kena air,” kata Syamsuri, warga setempat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: