Lagi! Kejanggalan Ditemukan Pada Proyek Rabat Beton DAK Rp 19 Miliar di Ruas Pagar Dewa-Lombok Seminung

Lagi! Kejanggalan Ditemukan Pada Proyek Rabat Beton DAK Rp 19 Miliar di Ruas Pagar Dewa-Lombok Seminung

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Proyek kegiatan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan Pagar Dewa - Lumbok Seminung yang dilaksanakan oleh PT Bumi Lampung Persada (BLP) selaku pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp 19 Miliar lebih bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas PUPR Lampung Barat tahun 2023, lagi-lagi mendapat kritikan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Teranyar, anggota DPRD Lambar Dapil I, Politisi Partai Keadilan Rakyat Sejahtera (PKS) Nopiyadi S.I.P., mempertanyakannya teknis pemasangan rangkaian besi pada konstruksi pembangunan rabat beton tersebut.

Baginya miris, jika umumnya pekerjaan rabat beton diawali dengan pelapisan dasar coran yang kemudian dilanjut dengan pemasangan rangka atau anyaman besi pada bagian lantai, kemudian sisi kiri dan kanan hingga bagian tengah namun faktanya tidak dilakukan.

Selain itu, yang membuat kualitas pembangunan jalan itu kian diragukan, bentangan anyaman besi yang terpasang hanya beberapa batang saja, itupun ditopangkan pada balok kayu pada bagian bawah. 

BACA JUGA:Ketentuan Penggalian Bahu Jalan Nasional Harus di Luar Drainase Bukan Seperti Proyek Pipa PDAM Way Tenong

Sehingga jika nantinya dilakukan pengecoran maka kayu tersebut tentunya akan membusuk dan dipastikan kualitas fisik dari jalan yang telah lama dinantikan pembangunannya itu tidak maksimal.

“Jadi ini sangat miris bagi kami masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan. Coba kita lihat dan bandingkan dengan pembangunan ruas jalan provinsi jalur Suoh - Batu Brak, itu sangat bagus, semua sisi menggunakan rangkaian besi. Berbeda dengan jalan Pagar Dewa-Lombok ini," ungkap Nopiyadi dalam sidang paripurna di ruang Marghasana Kantor DPRD setempat.

Bahkan ia juga mempertanyakan keseriusan pihak-pihak terkait yang sampai saat ini belum juga mengambil sikap terhadap keluhan masyarakat baik itu kualitas pembangunan talud, hingga dampak dari peningkatan jalan pagar dewa- lombok tersebut, yang merusak salah satu fasilitas gedung SMA N 1 Sukau.

“Jadi sampai sekarang itu juga belum ada tindak lanjutnya, padahal sebelumnya pak Pj Bupati sudah memerintahkan pihak terkait agar segera tindaklanjuti. Karena salah satu dampak dari aktivitas pekerjaan itu mengakibatkan banjir hingga merusak salah satu fasilitas gedung SMA N 1 Sukau yang dindingnya jebol akibat banjir. Kami minta pihak terkait segera turun. Karena ini fakta, saya memiliki dokumen yang bisa menjadi bukti. Dan karena masih ada lima kali lagi rapat paripurna lagi, kalau belum juga ada respon dari pihak terkait, maka akan kami tambah dengan temuan-temuan lainnya,” tutup Nopiyadi.

BACA JUGA:Proyek Talud DAK Rp 19 Miliar Disoal, Dinas PUPR akan Evaluasi

Menanggapi itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lambar Robert Putra S.T, M.T., menyebut kontruksi pada pelaksanaan pembangunan rabat beton itu telah sesuai dengan desain yang ada.

“Kita pastikan itu sudah sesuai desain, termasuk pada sistem pemasangan komponen besi yang kita pasang atau tempatkan pada titik temu retakan beton atau isitilahnya dipasang pada dilatasi . Jadi itu sudah sesuai spek,”ucap Robert.

Selanjutnya terkait adanya balokan kayu yang ikut tertimbun cor, robert juga menyebut bahwa itu memang sengaja dipasang di lokasi coran.

“Kalo kayu Ini memang sengaja dipasang, karena secara teknis ini berfungsi sebagai crack inducer atau tempat retakan beton dan bahan yang digunakan memang berasal dari kayu,” sebut Robert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: