Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah Warga di Suoh Saat Pemilik Sedang Mudik

Rumah kosong saat mudik, jadi sasaran gajah liar yang terobos jalur utama permukiman--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Insiden kerusakan rumah akibat serangan gajah liar kembali terjadi di wilayah Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Kejadian berlangsung pada Selasa dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, ketika sekelompok gajah liar menerobos pemukiman warga dan merusak satu unit rumah milik Rahman, yang berlokasi di Pekon Sukamarga.
Rumah tersebut saat itu dalam keadaan kosong karena ditinggal pemiliknya mudik ke Pulau Jawa.
Peristiwa ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya gajah, yang kian sering terjadi di wilayah ini dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Sedan Hybrid Chery Jangkauan 2000 Km, Tantang Mobil Jepang,Siap Masuk Indonesia
Sugeng Hari Kinaryo Adi, anggota DPRD Lampung Barat yang juga bertugas sebagai pembina Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah di wilayah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), mengungkapkan bahwa sebelumnya warga telah melakukan upaya pencegahan.
Masyarakat setempat telah membentuk barikade di kawasan Pemangku Kali Bata Atas untuk menghalau pergerakan kawanan gajah tersebut.
Namun sayangnya, kawanan gajah liar tersebut terpecah menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok berhasil menghindari barikade dan justru melintasi jalan utama hingga akhirnya tiba di pekarangan rumah Rahman dan merusaknya.
"Posisi rumah dalam keadaan kosong karena pemiliknya sedang mudik. Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Warga sebenarnya sudah berjaga dan membuat barikade, tapi kelompok gajah yang satu berhasil menyusup lewat jalur lain," jelas Sugeng.
BACA JUGA:Begini Cara Pakai Kredivo di Indomaret: Belanja Harian Jadi Lebih Mudah
Ia menambahkan, kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan gajah liar sangat sulit diprediksi. Untuk itu, ia mengimbau seluruh warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan, terutama di malam hari ketika gajah biasanya aktif mencari makan,katanya.
Sementara itu, Peratin Pekon Sukamarga, Jaimin, menjelaskan bahwa malam sebelum kejadian, wilayah Suoh dan BNS diguyur hujan cukup deras. Akibatnya, pemantauan terhadap keberadaan kawanan gajah menjadi tidak maksimal.
“Hujan lebat yang turun sejak Senin malam membuat tim pemantau kesulitan melacak pergerakan gajah. Sayangnya, situasi itu dimanfaatkan oleh kawanan satwa tersebut untuk menerobos masuk ke pemukiman,” ujar Jaimin.
Ia pun meminta agar seluruh warga, khususnya yang tinggal di wilayah rawan konflik satwa, meningkatkan kesiagaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: