Wakil Ketua DPRD Lampung Barat Nyaris Adu Jotos dengan Anggotanya

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wakil Ketua II DPRD Lampung Barat Erwansyah, dikabarkan berselisih paham dengan anggota DPRD satu partainya, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suryadi.

Belum diketahui pasti, penyebab keduanya hingga dikabarkan nyaris beradu fisik, namun sejumlah anggota DPRD dan staf pada DPRD setempat harus memisahkan keduanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, kejadian tersebut terjadi di sela-sela sidang paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Lampung Barat terhadap nota pengantar RAPBD perubahan tahun 2023 dan Ranperda RTRW tahun 2023-2045, pada Selasa sore (19 September 2023).

Sumber tersebut mengungkapkan, bahwa terjadi kehebohan di luar sidang yang tampak keduanya beradu mulut. 

BACA JUGA:Kemenkumham Buka 1000 Formasi CPNS Polsuspas, Ini Alokasi Kebutuhan di Tiap Daerah

Anggota DPRD Lampung Barat lainnya yang menyaksikan keduanya yang sudah tampak sama-sama emosi langsung memisahkan keduanya.

"Enggak tahu penyebabnya apa, tetapi yang lihat keduanya adu mulut dan langsung kami pisahkan, sebelum itu saya tidak tahu apa yang terjadi," ungkap salah satu sumber.

Sementara sumber lainnya menyampaikan hal yang sama, bahwa kejadian pada saat sidang paripurna masih berlangsung, ia turut memisahkan keduanya.

"Kalau penyebabnya mungkin masalah internal partai mereka, tapi saya lihat memang sama-sama emosi, jadi dipisahkan oleh beberapa orang," tambah sumber ini.

BACA JUGA:UMKM Bisa Ajukan Pinjaman KUR Mandiri Hingga 4 Kali

Saat dikonfirmasi  Wakil Ketua II DPRD Lampung Barat Erwansyah membantah jika telah terjadi adu jotos dengan anggotanya sebagaimana kabar yang beredar.

"Nggak ada itu (adu jotos)," ungkap Erwansyah ditemui di ruang sidang Margahasana usai menghadiri sidang paripurna istimewa HUT Lampung Barat ke-32 Kamis 21 September 2023.

Hanya saja, Iwan Anisa---sapaan Erwansyah tidak menampik jika ia sempat beradu mulut dengan anggotanya tersebut. Permasalahan yang mendasari yakni persoalan internal partai.

"Hanya adu mulut saja, biasa persoalan internal partai, ketua mendidik anak buah, kita di Gerindra ini bagaimana enak-enak saja, mendengarkan apa kata pimpinan, apa kata atasan," kata dia.

Sumber: