Dosen Universitas Malahayati Lampung Ubah Limbah Kulit Pisang Jadi Kerupuk Kulipang Kaya Manfaat

Dosen Universitas Malahayati Lampung Ubah Limbah Kulit Pisang Jadi Kerupuk Kulipang Kaya Manfaat

Inovasi kerupuk kulipang karya dosen Universitas Malahayati Lampung--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Provinsi Lampung, merupakan wilayah penghasil tanaman pisang terbesar di Indonesia, yang mampu melahirkan inovasi yang cukup menarik yakni upaya peningkatan nilai gizi makanan lokal.

Masyarakat Lampung yang dikenal dengan sebutan tradisional Sang Bumi Ruwa Jurai pada umumnya mengkonsumsi buah pisangnya saja, dan kulitnya mayoritas dibuang menjadi sampah (limbah).

Akan tetapi,  penelitian terbaru berhasil mengungkapkan jika kulit pisang mengandung berbagai nutrisi berharga seperti karbohidrat, lemak, mineral protein, vitamin, dan senyawa antioksidan.

Dosen Universitas Malahayati Bandar Lampung Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD yang juga ketua tim peneliti telah berhasil mengubah kulit pisang menjadi bahan tambahan yang sangat berharga dalam pembuatan kerupuk Kulipang.

BACA JUGA:Komunitas Adventure Motor Club Resmi Disahkan

Dimana hasil penelitian menunjukkan jika kerupuk Kulipang tersebut memiliki kadar protein sebesar 0.24 persen, tidak berbeda secara jauh dari kerupuk udang sebagai kontrol (p > 0.05).

“Selain protein, kerupuk Kulipang juga kaya akan zat besi, kalsium, vitamin B dan C, serta antioksidan tinggi,” ungkap Dwi.

Pihaknya mengatakan, inovasi tersebut tidak hanya meningkatkan nilai gizi kerupuk, namun juga memiliki dampak positif dalam mengurangi limbah kulit pisang, memberikan dorongan ekonomi, dan mengembangkan penggunaan bahan pangan lokal untuk pasar global.

“Kerupuk Kulipang memiliki potensi sebagai bahan makanan yang dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti stunting dan kanker, berkat kandungan gizi yang tinggi dari kulit pisang tersebut,” tentang Dwi.

BACA JUGA:Masih Bingung Cara Menggunakan Aplikasi Livin Paylater by Mandiri? Begini Langkahnya

Lanjutnya Inovasi kerupuk Kulipang berbahan kulit pisang itu menjadi contoh nyata bagaimana pengolahan limbah dapat menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesehatan masyarakat lokal.

Tim peneliti diantaranya, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD selaku ketua, dan anggota diantaranya, Dr. Mala Kurniati, S.Si., M.Biomed, Dr. Tessa Sjahriani, dr. M.kes.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: