Lampung Barat Kekeringan, Ratusan Hektare Padi Terancam Puso, Begini Klaim Pj Sekda Adi Utama

Lampung Barat Kekeringan, Ratusan Hektare Padi Terancam Puso, Begini Klaim Pj Sekda Adi Utama

Pj Sekda Lampung Barat Adi Utama mengklaim telah menyaipkan strategi menghadapi dampak el nino--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Barat, Drs. Adi Utama, mengklaim bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi menghadapi segala kemungkinan yang disebabkan fenomena el nino atau kemarau panjang, salah satunya terkait masalah kekeringan pada ratusan hektare areal persawahan yang kini berpotensi mengalami gagal panen (Puso).

Adi Utama tidak menampik, jika petani padi di Lampung Barat mengalami gagal panen, maka bisa berdampak terhadap ketahanan pangan masyarakat. Menyikapi kemungkinan itu, pihaknya telah menyediakan stok beras cadangan yang kini disimpan di gudang badan urusan logistik (Bulog) Liwa.

BACA JUGA:Jelang Verval Keluarga Beresiko Stunting, Kader Pendataan di Lampung Barat Ikuti Orientasi

"Kami sudah siapkan stok beras cadangan, yang nantinya bisa sewaktu-waktu disalurkan kepada masyarakat, ketika memang kemarau yang terjadi telah berdampak besar seperti petani mengalami gagal panen, atau terganggunya ketahanan pangan masyarakat,"  ungkap Adi Utama.

Ketersediaan cadangan beras tersebut, kata dia, yakni sebanyak 27,9 ton lebih. 

BACA JUGA:Jenazah Hermansyah Akan Dimakamkan di TPU Cahya Negeri

Pihaknya juga tengah mempertimbangkan terkait usulan penambahan stok beras cadangan.

"Idealnya memang kita meiliki cadangan beras sebanyak 111 ton, dan saat ini telah tersedia sebanyak 27,9 ton. Namun jumlah tersebut masih cukup aman, untuk memenuhi kebutuhan ketika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu masyarakat terkait ketahanan pangan," kata dia.

BACA JUGA:18 Ekor Gajah Mengamuk Lagi, Rumah Warga Suoh Porak Poranda

Selain itu, Adi Utama juga mengklaim bahwa fenomena el nino saat ini belum berdampak terhadap ketahanan pangan masyarakat. 

Menurut dia, jajaran pemerintah daerah terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kerawanan pangan.

BACA JUGA:5 Trik Jitu LOLOS Seleksi Administrasi CPNS 2023

"Ketersediaan bahan pokok di pasaran juga masih aman, kalaupun nantinya sampai pada titik rawan maka kami akan mengambil langkah selanjutnya," klaim Adi Utama.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kemarau yang terjadi saat ini juga akan segera berakhir, hal ini berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut puncak kemarau pada bulan Agustus dan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: