Piutang Koperasi Handayani Ternyata Mencapai Angka Rp 11 Miliar

Piutang Koperasi Handayani Ternyata Mencapai Angka Rp 11 Miliar

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Koprasi Handayani mempunyai kredit yang sudah macet hingga diketahui sudah ada urusan piutang sebesar Rp 11 Miliar yang disebut oleh Pengurus Koperasi Handayani.

Yang mana pada awalnya Ketua Koperasi Handayani M Safiudin menyampaikan jika untuk data pemasukan koperasi tahun kini masih di proses audit yang sudah dimulai dari tahun 2018-2022.

Komisi II dan Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah Rakyat (DPRD) Kota Bandar Lampung kembali menghadirkan Koperasi Handayani terkait pembahasan Tabungan Hari Raya Milik guru TK serta SMP. 

Kali ini, sama seperti kemarin tanpa disertai dengan data cash flow yang setiap tahun dari nama-nama anggota dari koperasi itu sendiri. Menyebut kembali hal ini, penyebabnya uang kas tidak ada.

BACA JUGA:Gubernur Arinal Direncanakan Hadiri Pembukaan Mabar Adventure Merah Putih SKIn Pengda Lampung

"Pemasukan yang sudah tidak sebanding dengan beban terutang seperti pensiun, dan peminjaman modal itu terjadi sudah dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada yang kami tutupi, biar hasil audit nantinya yang menjelaskan," ucapnya.

Sebagai ketua, perkataan Safiudin alias Uyung  mengakui untuk setiap pemasukan dalam kas koperasi Handayani langsung dilakukan pembayaran kepada anggota pemilik Tabungan Hari Raya dan mengaku tidak mengetahui kemana uang para anggota. 

Hal ini tentu menjadi membingungkan sebab pada kepengurusan sebelumnya Uyung juga dijadikan Sekretaris.

"Setiap tahun kita pinjam bank, untuk mengembalikan uang anggota dan ini sudah terjadi sejak kepengurusan terdahulu," ucapnya.

BACA JUGA:Bersama Pemkot Bandar Lampung, Dorong UMKM Jualan Online

Ungkapan Uyung tersebut dianggap tidak masuk akal oleh anggota dewan lainnya, karena didalam pinjaman bank harus mendapatkan persetujuan para anggota.

"Pinjaman berdasarkan rapat pengurus, dengan jaminan dana anggota saja," ucap Uyung.

Sementara Bendahara Koperasi Handayani Yusuf Sofiansyah menjawab pertanyaan kemana uangnya.

"bukan kami tidak mau menjelaskan dan memaparkan data, kas kami disterilkan di ruangan audit. Tidak bisa meminjamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: