Tercatat Sudah 128 Kasus DBD di Pesisir Barat, Diskes Minta Kesadaran Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Tercatat Sudah 128 Kasus DBD di Pesisir Barat, Diskes Minta Kesadaran Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Ilustrasi Demam Berdarah-freepik.com-

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali mengingatkan seluruh masyarakat agar makin meningkatkan kesadarannya dalam menjaga dan rutin membersihkan lingkungan di wilayahnya masing-masing.

Hal itu sebagai upaya dalam rangka memaksimalkan pencegahan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten setempat. 

Mengingat saat ini juga masih terdapat dua orang positif DBD yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lisma Yunita, mendampingi Kadiskes Pesbar, Tedi Zadmiko, mengatakan, kasus DBD kini harus menjadi perhatian bersama, karena itu semua masyarakat harus bersama-sama turut berperan aktif dalam pencegahan DBD tersebut.

BACA JUGA:Meriahkan HUT Pramuka ke-62, Kwaran Wilayah Timur Lampung Barat Gelar Perjusami

“Secara kumulatif kasus positif DBD di 11 Puskesmas se-Kabupaten Pesbar sejak Januari 2023 sampai dengan hari ini mengalami peningkatan menjadi 128 kasus, dua kasus diantaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya, Senin 14 Agustus 2023.

Dijelaskannya, dari 128 kasus di tahun 2023 hingga saat ini itu dengan rincian pada Januari terdapat 24 kasus, Februari terdapat tujuh kasus, Maret ada 13 kasus. 

Kemudian, pada April ada tujuh kasus, Mei 18 kasus, lalu pada Juni meningkat menjadi 20 kasus, dan Juli kembali meningkat sebanyak 29 kasus, serta pada Agustus 2023 sampai dengan hari ini itu terdapat 10 kasus.

“Jika tidak segera dilakukan penanganan serius, tentu dikhawatirkan kasus DBD akan kembali meningkat, karena itu peran serta masyarakat juga sangat diharapkan dalam upaya pencegahan tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA:Ini 6 Perangkat Daerah di Lampung Barat yang Realisasi PAD Masih Dibawah 50 Persen

Masih kata Lisma, beberapa upaya juga sudah dilakukan dalam pencegahan DBD tersebut seperti PSN 3M Plus yakni pemberantasan sarang nyamuk, serta Gerakan 1 Rumah 1 pemantau Jentik (G1R1J). 

Karena itu, selain penanggungjawab program, baik lintas program maupun lintas sektor hingga kini terus bekerjasama untuk bersama-sama dalam penanggulangan serta pemberantasan sarang nyamuk terutama nyamuk penyebab DBD tersebut.

“Jika terdapat laporan yang masuk dari penanggungjawab yang ada di setiap Puskesmas, tentu tim juga akan melaporkan kasus tersebut melalui grup yang tergabung dalam P2PM Dinkes setempat sebagai quick report,” jelasnya.

Ditambahkannya, dari jumlah kasus DBD yang terlapor itu kasus terbanyak kini ada diwilayah Kecamatan Pesisir Tengah, dan telah dilakukan fogging fokus pada titik yang terdapat kasus positifnya saja, dengan radius 100 meter depan belakang, kiri kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: