Indonesia Dibayangi Ancaman Lonjakan Harga Pangan Dunia
--
Selain gandum dan kedelai yang 100 persen serta lebih dari 90 persen masih harus diimpor, indonesia juga mengimpor enam dari sembilan bahan pokok lainya, seperti beras, susu, bawang, garam, daging, serta gula.
Kenaikan harga pangan yang memunculkan tekanan inflasi akan langsung memukul kesejahteraan masyarakat bawah, dengan separuh lebih pengeluaran rumah tangga masih didominasi pengeluaran khusus untuk makanan.
Hingga tekanan bertambah karena banyak negara eksportir pangan kini menghadapi ancaman gagal panen atau penurunan produksi dampak dari El Nino.
Negara lain, seperti India dan Vietnam, bahkan sudah melarang ekspor atau membatasi ekspor pangan dari negara tersebut di tengah cuaca ekstrim.
Ini menyebabkan semakin sedikitnya pasokan di pasar, yang pada akhirnya akan semakin melonjak harga ke atas.
Untuk mengantisipasi dampak tersebut pemerintah menempuh berbagai langkah, diantaranya dengan memperkuat stok pangan, termasuk menugasi Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton hingga Desember 2023.
Ancaman krisis baru pangan ini menjadi momentum bagi kita untuk lebih keras dan serius lagi membenahi ketahanan pangan di dalam negeri, khususnya produksi dan produktivitas negara kita.
BACA JUGA:Buntut Dugaan Main Slot Saat Paripurna, Anggota DPRD DKI Dipecat, Berikut Profilnya
Ketergantungan yang semakin besar pada impor tidak hanya akan menaikkan harga pangan domestik, akan tetapi mengancam stabilitas sosial dan ekonomi nasional kita. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: