Indonesia Dibayangi Ancaman Lonjakan Harga Pangan Dunia
--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tidak cukup dengan dampak El Nino, Indonesia kini dibayangi ancaman lonjakan kembali harga pangan dunia akibat mundurnya Rusia dari Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam.
Di tengah peningkatan kebutuhan bahan pangan di Indonesia, banyak terjadi para petani alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman kini terus terjadi.
Dikutip dari Kompas pada 26 juli 2023, setelah beberapa kali diperpanjang, Rusia pada 17 Juli lalu menarik diri dari kesepakatan yang membolehkan pengiriman komoditas pangan komersial dan pupuk dari Ukraina melalui Pelabuhan Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative/BSGI tersebut.
Langkah itu, berpotensi meningkatnya harga pangan dunia, seperti gandum juga jagung.
BACA JUGA:Kode Redeem FF Terbaru 27 Juli 2023, Berhadiah Monster Truck Thrash Metallic
Ukraina dan Rusia menyumbang hingga 30 persen suplai gandum.
PBB memperkirakan bencana kemanusiaan dampak dari penggunaan pangan sebagai senjata oleh Rusia pada perang Rusia dan Ukraina yang melibatkan NATO, yang tak kunjung mereda hingga sekarang.
Langkah terhadap potensi lonjakan harga pangan di dalam negeri harus secepatnya lakukan.
Negara Ukraina hingga saat ini telah menyumbang sebanyak 20 persen pasokan gandum ke wilayah Indonesia. BACA JUGA:Komedian Taufik Lala Pemeran Bapak Tebe di Sinetron Islam KTP Tutup Usia
Sebagian besar suplai produksi pupuk di negara ini juga dari Belarusia dan Rusia. Semua melalui akses Laut Hitam.
Potensi lonjakan harga pangan dunia ini membuat kita kembali dipertaruhkan, terutama di tengah fenomena El Nino yang mengancam pangan global.
Kejadian tersebut diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September mendatang ini mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dan ekstrim hingga mengancam produksi serta meningkatkan kebutuhan untuk impor indonesia.
Ketergantungan yang besar pada impor pangan yang sedang berjalan sudah membuat kondisi negara ini rentan.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi di APIP, Inspektur Lampung Utara Buka Suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: