Watoni : Kepercayaan Masyarakat Terhadap Nilai – Nilai Pancasila Menurun

Watoni : Kepercayaan Masyarakat Terhadap Nilai – Nilai Pancasila Menurun

--

Pringsewu — Melihat kondisi yang ada saat ini, kepercayaan masyarakat Indonesia, Lampung dan Pringsewu khususnya terhadap nilai – nilai Pancasila menurun. Hal tersebut, menjadi konsentrasi 85 DPRD Provinsi Lampung periode 2019 – 2024, secara serentak di 15 Kabupaten/kota.

“Melihat kondisi saat ini, negara kita. Lampung dan Pringsewu khususnya. Bahwa kepercayaan masyarakat terhadap nilai – nilai Pancasila menurun,” kata Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin. Dihadapan masyarakat Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. Sabtu (13/05/2023).

Dalam kesempatan yang baik ini, Politisi PDI Perjuangan tersebut melanjutkan bahwa melalui kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), merupakan langkah konkrit dari DPRD untuk memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat yang hadir, agar nilai – nilai Pancasila bisa tetap ada dan tidak luntur.

“Ya, tadi sudah ditegaskan oleh rekan saya Pak Suryo Cahyono selaku Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu bahwa Paham Radikal itu ada di sini. Nah, sekelompok paham itu harus kita lawan. Sehingga, saat ini kita dibutuhkan untuk saling introspeksi diri agar terus mengamalkan nilai – nilai pancasila,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu. Secara kompak teman – teman DPRD Provinsi Lampung berkonsultasi kepada Gubernur dan Kemendagri agar mendapat persetujuan menyampaikan Pancasila secara langsung ke masyarakat melalui kegiatan sosialisasi ini.

“Atas persetujuan Gubernur dan Kemendagri, kami bisa melaksanakan sosialisasi Pancasila ini,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Sairul Basri selaku narasumber mengajak kepada masyarakat Pujodadi, untuk memantau perkembangan anak, selaku generasi penerus bangsa. Karena, perubahan prilaku anak menjadi salah satu indikator pergeseran nilai – nilai Pancasila.

“HP merupakan target orang luar untuk memecah belah bangsa, mengkontaminasi pikiran anak – anak selaku generasi penerus bangsa. Ini butuh disikapi dengan bijak,” ujar Staf Ahli Kemenhan RI, Sairul. Dihadapan masyarakat Pujodadi.

Artinya, kata Dosen UIN Raden Intan Lampung itu Melanjutkan secara garis besar bahwa teroris terbesar di Indonesia adalah HP. Karena, dari HP bisa timbul teror dan radikal. “Saat ini Pancasila itu disimpan, seperti BPKB. Disimpan tetapi tidak diamalkan. Maka, pantau anak – anak kita sejak dini,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: