Pencegahan LSD, Pemkot Bandar Lampung Ajukan Vaksin LSD ke Pemprov Lampung

Pencegahan LSD, Pemkot Bandar Lampung Ajukan Vaksin LSD ke Pemprov Lampung

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Guna mengantisipasi pencegahan Penyakit LSD pada Sapi di Kota Bandar Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung (Pemkot) mengambil langkah pengajuan Vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Untuk diketahui Vaksin LSD dari Pemprov Lampung yang itu merupakan Bantuan dari Pemerintah Pusat.

"Kita (pemkot) sedang mengajukan Vaksin LSD ke Pemprov Lampung. Vaksin tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat," ucap Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini

Agustini menyampaikan bahwa pencegahan Penyakit LSD pada Sapi ternak di Kota Bandar Lampung sudah mulai dilakukan penyuntikan mulut dan kuku (PMK). 

BACA JUGA:Arinal Resmi Dilantik Sebagai Ketua Umum KONI Lampung Masa Bakti 2023-2027

"Vaksin LSD tidak bisa langsung diberikan karena kami baru saja menyuntikan PMK karena masih ada residu dari penyuntikan tersebut dalam tubuh Sapi tersebut," ucap Agustini.

Oleh sebab itu, Agustini menginformasikan pihaknya, saat ini fokus pada pencegahan masuk LSD ke Bandar Lampung sambil menunggu bantuan vaksin LSD dari Pemprov Lampung.

Apalagi, menjelang lebaran ini kan kebanyakan sapi yang mau dijual, lanjut Agustini sehingga kami juga tidak boleh sembarang vaksin karena ada tenggang waktunya. Misalnya, melakukan penyuntikan vaksin sebulan sebelumnya.

Lebih rinci, Agustini menyampaikan pengajuan vaksin dosis LSD ke Provinsi Lampung sementara ini sebagai cadangan pencegahan.

BACA JUGA:Salurkan BLT DD di Muara Jaya l Camat Berharap Bantuan Mampu Dongkrak Ekonomi Warga

"Walaupun tidak ada kasus, tetapi kita tetap mengajukan dosis LSD ke Provinsi untuk cadangan apabila memang ada dan terjadi," ucapnya.

Bahkan, Agustini mengaku telah menginstruksikan pada jajaran untuk memperketat keluar masuknya hewan khusus Sapi dari Bandar Lampung. 

"Kandang juga kita semprotkan disinfektan. Apabila Datang Dosis LSD itu akan langsung kita suntikan,Karena dosis itu juga ada kadaluarsanya," tambahnya.

Hal ini lakukan, lanjut Agustini mengantisipasi Penyakit ini terangnya, memang tidak menular ke manusia, akan tetapi ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi terutama ternak untuk perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: