Tanggulangi Penyebaran Penyakit LSD pada Sapi, UPT Puskeswan Tunggu Kedatangan Vaksin

Tanggulangi Penyebaran Penyakit LSD pada Sapi, UPT Puskeswan Tunggu Kedatangan Vaksin

Petugas UPT Puskeswan Lumbokseminung yang juga membawahi wilayah Kecamatan Sukau, drh Fathan Abdul Aziz, Sutisna dan staf bidang peternakan Ijuddin yang di pimpin kepala UPT Lumbokseminung Hermansyah saat melakukan pengobatan pada hewan ternak sapi yang t--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Menindaklanjuti adanya 12 ekor sapi yang terpapar virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Pekon Pagar Dewa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, saat ini para petugas UPT Puskeswan wilayah setempat masih menunggu kedatangan vaksin dari Pemerintah Provinsi Lampung. 

Demikian disampaikan Kepala UPT Puskeswan Lumbok Seminung yang juga membawahi wilayah Kecamatan Sukau, Hermansyah.

BACA JUGA:Arinal : Bahasa Daerah Harus Dipertahankan, Jangan Sampai Memudar dan Menghilang

Ia mengatakan, meski dalam upaya penanggulangan pihaknya masih harus menunggu vaksin dari, namun langkah penanganan dan pengobatan pada sapi yang terpapar LSD telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, dengan menurunkan para petugas kesehatan hewan diantaranya drh. Fathan Abdul Aziz, Sutisna serta staf bidang peternakan Ijuddin.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat dosis vaksin yang dibutuhkan segera tiba sehingga dapat segera diberikan ke seluruh ternak sapi untuk mengantisipasi penyebarannya dan masyarakat juga tidak perlu khawatir karena meski ada hewan ternak sapi yang terpapar virus ini namun ternak itu tetap aman untuk dikonsumsi manusia, dengan catatan dimasak dengan baik dan benar,” jelasnya.

BACA JUGA:Pilratin di Lambar Diharapkan Terlaksana Tahun Ini

Herman menjelaskan penyakit LSD yang terjadi pada hewan ternak sapi ini adalah jenis virus yang menyerang bagian jaringan kulit dan penyakit ini tidak berbahaya untuk sapi usia dewasa.

“Hanya saja penyakit ini berbahaya apabila menyerang sapi anakan atau istilah peternakan pedetan, karena di usia sapi yang masih anakan belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Selain itu akan berbahaya juga dengan sapi yang sedang mengandung karena dapat mengakibatkan keguguran,” jelasnya.

BACA JUGA:Aparatur Pekon Trimulyo Sosialisasikan Program Ketahanan Pangan

Lebih lanjut ia menerangkan, ditemukannya penyakit LSD di wilayah itu berawal dari adanya temuan gejala yang salah salah satu hewan ternak milik warga pada pada April lalu.

Saat itu pihaknya langsung mengecek dan mengambil sampel untuk dilakukan uji lab di Balai Veteriner Lampung.

BACA JUGA:Petugas BPS Lambar Rakor FKP Regsosek 2023 Pekon Puramekar

“Dari hasil uji lab pada pertengahan bulan april lalu hasilnya positif terpapar LSD. Awalnya ada sembilan ternak warga yang terpapar kemudian terakhir bertambah lagi 3 ekor jadi totalnya ada 12 yang positif terpapar LSD,” jelasnya.

Terakhir ia menyebutkan terkait ciri-ciri sapi yang terpapar LSD ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan sekitar perut, penyakit ialah jenis penyakit menular.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: