Aparatur Pekon Trimulyo Sosialisasikan Program Ketahanan Pangan

Aparatur Pekon Trimulyo Sosialisasikan Program Ketahanan Pangan

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Songsong realisasi program Ketahanan Pangan melalui Dana Desa yang menjadi program nasional (Prona) dalam penggunaan anggaran pusat yang dikelola langsung oleh pemerintah pekon.

Untuk Pekon Trimulyo, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pihak pekon mulai melaksanakan proses sosialisasi secara berkeliling kepada masyarakat dengan para tokoh masyarakat (tokmas), segera mengajukan proposal yang bertujuan untuk memberikan kesiapan pelaksanaan. 

BACA JUGA:Petugas BPS Lambar Rakor FKP Regsosek 2023 Pekon Puramekar

Peratin Buchori, S.P., mengatakan dalam program Ketahanan Pangan pekon tersebut kriteria nabati dan hewani. 

Dimana untuk nabati akan menjadi bantuan lunak dengan akan dilaksanakan penanaman sayuran (hortikultura) dengan bentuk demplot volume 11 rantai. 

BACA JUGA:Temui Husein Ali, Kang Emil Upayakan Opsi Jadi Guru SMA

"Bantuan hibah murni hortikultura yang disalurkan berupa bibit sayuran, pupuk organik, kompos, insektisida, fungisida dan waring. Dan untuk item swadaya masyarakat berupa lahan yang hasilnya nanti seratus persen untuk masyarakat dengan harapan pengembangan usaha," terangnya 

Sedangkan bidang hewani program lanjutan peternakan bebek bertelur dengan pembelian bebek produktif sebanyak 300 ekor, berikut stok pakan selama tiga bulan.  

BACA JUGA:Pemkab Lambar Lepas Enam Peserta Seleksi Calon Paskibraka Tingkat Provinsi dan Nasional

"Dalam peternakan itik bertelur ini telah kita jalankan sejak 2022 dengan modal awal 350 ekor bebek. Dan dari perjalanan hasilnya cukup memuaskan sehingga tahun ini kita lakukan program lanjutan," terangnya. 

Buchori menjelaskan dalam pengembangan usaha bebek tersebut telah dijalankan penjualan telur per butir Rp2000., Dari nominal itu Rp1000 dialokasikan pembelian pakan, Rp600 biaya pengelolaan dan Rp400 untuk pembelian kembali bebek guna menganti bebek yang tidak produktif (afkiran). 

BACA JUGA:Hari Pertama Pemberlakuan Tilang Manual, Polres Lambar Jaring 17 Pelanggar

"Bebek yang telah tidak produktif lagi di jual dan hasilnya di tambahkan dengan modal keuntungan Rp400 yang telah disisihkan dari penjualan telur," jelas pihaknya.  

Dirinya menjelaskan usaha tersebut dipandang cukup membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan bahkan dalam mendongkrak ekonomi keluarga, terlebih dukungan alam yang memang kultur pertanian dan perkebunan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: