Teknologi Modifikasi Cuaca Makin Berkembang, Mampu Mengurangi Dampak El Nino dan La Nina

Teknologi Modifikasi Cuaca Makin Berkembang, Mampu Mengurangi Dampak El Nino dan La Nina

Teknologi modifikasi cuaca mampu membantu mengatasi masalah kekeringan serta bisa dimanfaatkan untuk mengurangi resiko banjir.-freepik.com-

BACA JUGA:Ini Dampak Positif dan Negatif dari Fenomena La Nina

Salah satu contoh penting penggunaan modifikasi cuaca adalah ketika terjadi fenomena alam El Nino dan La Nina. 

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. 

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. 

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

BACA JUGA:Memahami La Nina, Si Putri Anti El Nino

Sementara La Nina adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menjadi lebih dingin dari normal. 

Hal ini dapat menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Di Indonesia, La Nina sering menyebabkan banjir dan tanah longsor yang serius.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi potensi El Nino yang bisa menyebabkan kemarau panjang.

Selain itu, teknologi modifikasi cuaca juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi dampak dari La Nina dengan menggunakan teknologi penebaran garam ke dalam awan untuk memicu hujan. 

BACA JUGA:Prediksi Meleset? El Nino Kemungkinan Berganti La Nina Modoki

Jadi, teknologi ini mampu membantu mengatasi masalah kekeringan serta bisa dimanfaatkan untuk mengurangi resiko banjir.

Namun, penggunaan teknologi modifikasi cuaca masih menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. 

Beberapa orang khawatir bahwa modifikasi cuaca dapat mempengaruhi lingkungan dan kesehatan manusia. 

Bahan kimia yang digunakan dalam teknik cloud seeding dapat menimbulkan polusi udara dan masalah kesehatan jika digunakan dalam jumlah yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: