Operasi Tanggap Darurat Sidomulyo Ditutup, Berikut Pernyataan BPBD Lambar

Operasi Tanggap Darurat Sidomulyo Ditutup, Berikut Pernyataan BPBD Lambar

Tanggap darurat bencana longsor Sidomulyo--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Operasi Tanggap Darurat bencana alam tanah longsor di Pekon Sidomulyo Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Lampung Barat yang sudah berjalan selama enam hari resmi ditutup pada Selasa (14/3/2013).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Padang Prio Utomo, SH., mengungkapkan, hingga ditutupnya operasi Tanggap darurat tersebut seluruh bantuan sosial dari berbagai pihak telah tersalurkan dengan baik dan maksimal kepada masyarakat, baik yang ada di titik pengungsian maupun masyarakat secara keseluruhan yanpg berada di lima pemangku yang terdampak.

Begitu juga akses utama penghubung pekon Sidomulyo - Tanjung Kurung sudah kembali normal dan bersih dari material longsor, jalur penghubung antar pemangku utamanya adalah jembatan darurat sudah selesai dibangun sejumlah lima unit yaitu jembatan penghubung pemangku 6-7, pemangku 7-8, pemangku 8-9 dan jembatan penghubung talang kasidi menuju talang setu Serta jembatan talang Karsa.

"Akses penghubung ini sangat penting dan strategis untuk mempermudah arus lalulintas lintas dan barang dalam rangka percepatan distribusi logistik dan pelayanan kepada kelompok rentan," ungkap Padang Prio Utomo, Rabu (15/3/2023).

BACA JUGA:206 Siswa SMA Sederajat di Lambar akan Ikuti Seleksi Paskibraka

Dikatakannya, penyediaan kebutuhan kelompok rentan seperti Lansia, ibu hamil dan balita dipastikan mendapat pasokan yang cukup dengan memberikan bantuan berupa Pampers, minyak telon/minyak kayu putih, brake, makanan tambahan dan susu.

"Pengecekan kesehatan di titik-titik pengungsian dilaksanakan setiap Hari oleh Dinkes Lambar melalui Puskesmas Pagar Dewa dan tim maling (mantri keliling) Kecamatan Pagar Dewa, dokkes Polres Lambar dan tim kesehatan AD Kodim 0422/LB sekaligus memberikan pelayanan trauma healing," ujarnya.

Ia juga memastikan beberapa titik Sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan air bersih untuk Dapur umum cukup. 

Kebutuhan BBM baik untuk kendaraan R2 (motor) untuk kebutuhan distribusi logistik dan pelayanan kesehatan serta operasional tim cukup tersedia termasuk BBM pendukung untuk kegiatan gotong royong (mesin chainsaw) dan BBM penerangan di titik pengungsi dan dapur umum. 

BACA JUGA:Diremehkan Legenda, Erling Haaland Menggila!

"Kami juga telah membentuk panitia/tim/relawan mandiri yang dipimpin langsung oleh Peratin/kepala desa Sidomulyo pasca operasi tanggap darurat untuk memberikan pelayanan dan fasilitasi Bagi masyarakat yang masih ingin menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak," kata Padang.

Lanjutnya, tim ini bekerja secara mandiri di luar komando dan tanggung jawab BPBD, BPBD akan terus melakukan monitoring dan pendataan selanjutnya untuk pelaksanaan tahap pemulihan.

"Untuk diketahui pasca penanganan tanggap darurat 60% dari total pengungsi sudah meninggalkan titik pengungsian. Kami telah membentuk dan menetapkan delapan pos pelayanan (pengungsian dan dapur umum) untuk tetap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak, adapun pos tersebut terbagi di lima pemangku tersebut," bebernya.

Atas nama pribadi dan mewakili Pemkab Lambar Padang mengucapkan terimakasih, apresiasi setinggi tingginya atas kerja bersama kerja gotong-royong dan kolaborasi tim gabungan yang telah membantu dan berpartisipasi langsung selama proses penanganan tanggap darurat bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: