Sukses Kolaborasikan Konser dan Charity, BSI Pertegas Langkah Perjalanan Mahakarya untuk Indonesia
--
Selain itu, BSI juga menghadirkan anak Chrisye bernama Pasha Chrismansyah dan anak Didi Kempot bernama Saka untuk membawakan karya terbaik ayah mereka.
Sejumlah musisi tenar yang terlibat dalam acara ini a.l. Cakra Khan yang membawakan lagu Lilin-lilin Kecil, Andien dengan lantunan Kala Cinta Menggoda, dan Marcell menyanyikan lagu Ketika Kaki dan Tangan Berkata dan lagu Sabda Alam duet dengan Pasha Chrismansyah.
Konser juga dimeriahkan oleh penampilan Lea Simanjuntak dengan lagu Cintaku dan Zamrud Khatulistiwa, serta penyanyi cilik Farel Prayoga yang mendendangkan Sewu Kuto, Stasiun Balapan, Pamer Bojo, dan Banyu Langit bersama Saka.
Charity
Tak hanya sukses menyuguhkan konser orkestra yang megah, dalam kesempatan tersebut BSI juga melakukan aksi charity sebagai komitmen perseroan untuk terus memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat.
BSI memberikan apresiasi bagi mendiang Chrisye dan Didi Kempot yakni 4 tabungan umroh untuk keluarga Chrisye dan 6 tabungan untuk keluarga Didi Kempot.
“Kami ingin memperlihatkan bahwa generasi kedua dari sang maestro mampu menyanyikan dengan apik karya-karya yang pernah dibawakan oleh ayah mereka,” ucap Hery.
Selain itu, selama konser BSI juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membantu korban bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam acara tersebut, BSI berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 1 miliar lebih dari masyarakat yang akan disumbangkan untuk korban bencana di beberapa lokasi di Tanah Air.
Dalam acara tersebut, BSI juga mendapatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Bank dengan Proses Merger Tercepat di Indonesia.
Seperti diketahui, BSI yang merupakan bank hasil merger dari 3 bank syariah anak BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), BRIsyariah (BRIS), dan BNI Syariah (BNIS) berlangsung kurang dari 1 tahun dan dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
“Terima kasih kepada MURI yang telah memberikan rekor ini kepada BSI, ini tidak lepas dari kerja keras dari Kementerian BUMN dan seluruh stakeholders yang terlibat dari awal hingga akhir proses merger. Merger di tengah pandemi mungkin terlihat tidak mungkin, tetapi berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak, merger ini menjadi mungkin dan berjalan dengan baik,” tutup Hery.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: