Pesbar Raih Penghargaan Bebas Penyakit Frambusia
--
PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bersama 102 Kabupaten/Kota di Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit frambusia. Pernyataan itu ditandai dengan penyerahan sertifikat bebas frambusia oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada Kadiskes Pesbar Tedi Zadmiko, S. Km., di Krakatau Grand Ballroom, TMII Jakarta, Selasa (21/2) kemarin.
Kadiskes Pesbar Tedi Zadmiko, S.Km., mengatakan pihaknya selalu berkomitmen agar Kabupaten setempat bebas dari penyakit Frambusia. Apalagi tidak ditemukan kasus frambusia baru di kabupaten tersebut.
“Kita akan berusaha dengan maksimal agar tidak ada timbul atau muncul kasus frambusia baru di Pesbar, sehingga penghargaan itu benar-benar membuktikan bahwa Pesbar bebas dari penyakit itu,” ungkapnya.
BACA JUGA:Soal Ancaman Pengaduan ke DKPP, Bawaslu Pesbar Terkesan Bungkam
BACA JUGA:Soal Tambak Udang, Warga Way Jambu Rencanakan Audiensi dengan Bupati
Dijelaskannya, capaian tersebut merupakan bagian dari penghargaan atas kerjasama seluruh stakeholder dan sinergi antara Pemerintah yakni Dinas Kesehatan dan masyarakat yang sangat diperlukan dalam pencegahan penyakit Frambusia.
“Penghargaan yang kita raih merupakan berkat kerjasama semua pihak mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan hingga masyarakat yang tentunya terlibat langsung dalam upaya pencegahan dari penyakit frambusia itu,” jelasnya.
Dikatakannya, penyakit frambusia adalah penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. Penyebab penyakit Frambusia adalah kuman Treponema Pertenue, dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri.
BACA JUGA:Pelaku Judi Togel di Tanjung Setia Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Tahun Ini, Penyaluran Dana BOS di Lambar Dilakukan Dua Tahap
“Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan. Selain itu kebersihan lingkungan merupakan faktor penting pada penyakit ini,” terangnya.
Ditambahkannya, di penyakit itu, bakteri tidak dapat menembus kulit utuh, tapi masuk melalui luka lecet, goresan, atau luka infeksi kulit lain. Frambusia merupakan salah satu penyakit menular yang berisiko pada cacat penampilan fisik dan gangguan sosialisasi.
“Kami berharap ke depan Pesisir Barat bisa mempertahankan status bebas Frambusia dan menjaga derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan yang berwawasan lingkungan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah masyarakat,” pungkasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: