Fenomena Alam Sebabkan Ikan Mati Massal, Dinas Perikanan Lambar akan Uji Kandungan Air

Fenomena Alam Sebabkan Ikan Mati Massal, Dinas Perikanan Lambar akan Uji Kandungan Air

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Belasan ton ikan baik ikan liar maupun ikan budidaya milik para pengusaha keramba di perairan Danau Ranau di Kecamatan Lumbokseminung, Kabupaten Lampung Barat kembali mati mendadak. 

Puncak peristiwa yang terjadi pada Selasa (10/1/2022) sore itu, mengakibatkan para pengusaha keramba kembali merugi.

Hingga saat ini, Pemkab Lambar juga belum mampu mengantisipasi dan mengatasi penyebab kematian massal ikan yang dinilai disebabkan oleh fenomena alam atau biasa disebut masyarakat lokal dengan istilah bentilehan.

Andy salah seorang warga setempat fenomena kematian massal ikan di wilayah itu sudah beberapa kali terjadi. 

BACA JUGA:Tenang, Ruas Jalan Tuguratu Ratu-Sukamarga Diperbaiki Tahun Ini

Bukan hanya ikan milik pengusaha keramba, akan tetapi ikan liar pun mengalami hal serupa.

“Kalau istilah disini bentilehan, kondisi itu ditandai dengan adanya perubahan warna air danau dari warna biru kehijauan, berubah hitam kecoklatan dan tercium seperti aroma belerang. Kondisi itu membuat ikan mabuk lalu naik ke permukaan lalu tak lama mati,” ujarnya, Rabu (11/1/2023).

Terjadinya fenomena alam tersebut, lanjutnya, tidak dapat diprediksi. Hanya saja terakhir pernah terjadi di tahun 2018 lalu dan kondisi itu juga mengakibatkan puluhan ton ikan mati sehingga para membuat pengusaha keramba merugi.

Menanggapi itu Sekretaris Dinas Perikanan Relegius Hilman mendampingi Kadis Perikanan Kamaludin membenarkan kejadian tersebut. 

BACA JUGA:Pelaku Pencabulan di Pondok Pesantren Ditangkap, Korbannya Bertambah

Saat ini pihaknya sudah menugaskan tim untuk melakukan pendataan terkait dampak fenomena alam tersebut.

“Ya, tim sudah di lokasi untuk melakukan pendataan, dan untuk sementara dilaporkan ada sekitar 12 ton ikan yang terdampak dengan estimasi kerugian mencapai Rp240 Juta,” kata Relegius. 

Ia menyampaikan selain melakukan pendataan pihaknya juga siap memfasilitasi para pembudidaya yang permodalannya dari perbankan untuk diberikan keringanan waktu untuk membayar karena terdampak fenomena tersebut.

“Nantinya setelah semua proses pendataan selesai kita akan melaporkan dan berkoordinasi dengan dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi tentang fenomena alam yang terjadi di Lumbokseminung dengan harapan ada bantuan yang dapat meringankan pembudidaya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: