Ekspor Perikanan Lampung Terus Meningkat, 2022 Tertinggi pada Udang Capai Rp1,68 Triliun

Ekspor Perikanan Lampung Terus Meningkat, 2022 Tertinggi pada Udang Capai Rp1,68 Triliun

Ilustrasi-freepik.com-

MEDIALAMPUNG.CO.ID -  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, Liza Derni menjelaskan, terdapat beberapa negara yang menerima ekspor hasil Perikanan Lampung. 

Diantaranya Amerika Serikat dengan komoditas udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan hidup.  Jepang menerima ekspor komoditas udang beku dan rumput laut. 

"Selanjutnya ada Cina, Kanada, Belanda, Hongkong, Thailand, Italy, Jerman, Vietnam, Singapura, Perancis, Australia dan ada Timor Leste hingga Taiwan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/1) 

Ia juga mengatakan ekspor perikanan Lampung terus mengalami peningkatan seperti pada tahun 2020 sebesar 17.487 ton dengan nilai Rp2,3 triliun dan tahun 2021 sebesar 18.482 ton dengan nilai Rp2,6 triliun.

BACA JUGA:Nganik Community di Launching, Gelar Lomba Mewarnai Hingga Lato-Lato

"Untuk terus meningkat nilai ekspor ini kita berikan bantuan kepada para nelayan mulai dari bantuan alat tangkap, asuransi nelayan, bantuan sarana produksi serta bantuan kapal nelayan yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat," jelasnya. 

Menurutnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan pihak nya juga terus mendorong agar perikanan Lampung dapat dijual dalam bentuk olahan dengan melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM.

"Untuk turunan produk olahan ikan juga terus kita dorong. Kita menurunkan tim untuk melakukan surveilans bagi para UMKM gina menjaga  kualitas produk. Baik dari sarana prasarana maupun kualitas bahan baku," tutupnya. 

Berdasarkan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat, nilai ekspor perikanan di daerah setempat pada tahun 2022 mencapai angka Rp2,63 triliun.

BACA JUGA:2 Warga Gunung Pelindung Diamankan Polsek Jabung Gegara Curi Motor

Adapun Komoditas yang paling banyak diekspor yaitu udang dengan jumlah 12.111.226 kilogram dengan nilai Rp1,68 triliun. Kepiting dan rajungan sebanyak 1.019.608 kilogram dengan nilai Rp418,02 miliar. 

Kemudian cumi-cumi sebanyak 815.765 kilogram dengan nilai Rp58,81 miliar, ikan beku sebanyak 5.321.428 kilogram dengan nilai Rp455,73 miliar, siput beku sebanyak 50.140 kilogram dengan nilai Rp4,3 miliar. 

Untuk komoditas rumput laut kering sebanyak 1.207.316 kilogram dengan nilai mencapai Rp8,87 miliar dan  kerapu hidup sebanyak 40.000 ekor dengan nilai mencapai Rp2,22 miliar.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: