Peternakan Babi dan Ayam Dikeluhkan Warga, Tim Kecamatan Baradatu Turun Tangan

Peternakan Babi dan Ayam Dikeluhkan Warga, Tim Kecamatan Baradatu Turun Tangan

--

WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tim Kecamatan Baradatu meninjau langsung kandang babi milik Roy Simamora dan ternak ayam milik Totok di Kampung Bakti Negara pada Rabu (21/09).

Peninjauan tersebut untuk menindaklanjuti keluhan warga setempat terkait aktivitas peternakan yang mencemari lingkungan.

Saat tim peninjau tiba, peternak tengah melakukan upaya pembersihan kandang dan nampaknya sudah bersiap-siap menerima Pembinaan dari Dinas terkait. 

“Ketika Kami tiba, mereka terlihat sedang melakukan pembersihan kandang. Pemilik kandang menyatakan siap melakukan upaya untuk mengantisipasi bau yang disebabkan oleh kandangnya, dan siap untuk menerima pembinaan dari dinas terkait jika dipandang perlu," jelas Sekcam Baradatu, Pawit Abimana mewakili Camat Baradatu yang juga didampingi aparatur kampung dan Kepala kampung serta BPK Kampung Bhakti Negara.

BACA JUGA:Kasus Saldo Kosong Penerima Manfaat PKH dan BPNT di Way Kanan Bertambah

Sementara, Abadi Ginting selaku Kepala Kampung setempat mengatakan, bau yang ditimbulkan dari peternakan babi tersebut dinilai mengganggu masyarakat.

Ia juga mengaku telah beberapa kali mengingatkan pemilik peternakan perihal tersebut. 

"Ketika Tim Kecamatan turun  tadi, kami melakukan koordinasi  sekaligus menekankan kepada peternak agar diperbaiki. Tetapi bahasa mereka (peternak babi) ternak itu sudah menjadi mata pencaharian utama, dari ternak itulah mereka makan. Dulu juga pernah diingatkan oleh dinas terkait. Kalau perihal izin mereka sudah Izin, pantauan kami sudah dibuat sepiteng agar tidak luber ke sungai, tetapi sekarang kami tidak tahu lagi kenapa kembali mencemari sungai mungkin ceroboh. Kita lihat saja perkembangannya," tutur Ginting.

Diterangkan, masyarakat Kampung Bakti Negara resah oleh aktivitas peternakan babi dan ayam di Kediri 3. Karena selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga air limbah dari peternakan tersebut mengalir ke sungai kecil yang ada di bawah lokasi peternakan.

BACA JUGA:Hamili Gadis Belia, Pemuda Ini Dijemput Paksa dari Rumah Kosnya

Dimana diduga hal itu sengaja dibiarkan, padahal peternakan tersebut masih berada di lingkungan penduduk yang tidak semuanya mengkonsumsi daging babi.

“Mungkin bagi warga yang memang makan daging babi tidak bermasalah, akan tetapi bagi kami yang muslim, tentu sangat tabu, mestinya mereka beternak itu jauh dari pemukiman penduduk, dan kami berharap Dinas terkait untuk menarik izin peternakan babi dan Ayam ini, karena sangat mengganggu atau mereka pindahkan jauh dari manusia seperti halnya peternakan ayam lain, karena baunya sangat tidak sedap, apalagi bau Limbah babi dan suaranya saja sudah bikin mual,” ujar warga setempat yang meminta namanya tidak ditulis.(sah/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: