Limbah Ikan Mati di Danau Ranau Berkurang

Limbah Ikan Mati di Danau Ranau Berkurang

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tingkat kesadaran masyarakat dan pengelola keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau, Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat semakin meningkat.

Ancaman pencemaran lingkungan akibat limbah ikan yang dibuang di Danau Ranau kini telah berkurang.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat, Kamaluddin, ST., menyebutkan, kondisi saat ini di Danau Ranau khususnya dalam wilayah bumi beguai jejama sai betik tersebut sudah jauh lebih bersih dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. 

Ikan-ikan mati yang mengapung di Danau Ranau yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan saat ini sudah sangat sedikit.

BACA JUGA:Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Teuku Cik Ditiro Kemiling Timbulkan Bau Tak Sedap

”Alhamdulillah, kalau dari hasil monitoring yang kami lakukan, untuk ancaman pencemaran lingkungan akibat limbah ikan yang diduga sengaja dibuang oleh oknum  yang tidak bertanggungjawab kini sudah berkurang, tidak seperti yang terjadi beberapa tahun lalu,” ungkap Kamaluddin, Selasa (20/9/2022).

Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari pembinaan-pembinaan yang dilakukan pihaknya, termasuk melalui pembentukan kelompok pembudidaya KJA di wilayah itu, sehingga mampu meningkatkan koordinasi dan memudahkan pengawasan dari ancaman pencemaran lingkungan.

”Para pemilik KJA itu banyak yang sudah membudidayakan ikan lele, sehingga ikan-ikan mati yang mengapung di Danau Ranau mereka ambil dan  menjadi pakan dari ikan lele,  hal ini sangat efektif baik untuk pertumbuhan ikan lele tersebut maupun terhadap lingkungan yang semakin  bersih,” kata dia.

Dalam setiap pertemuan  dengan para pelaku usaha KJA, lanjut dia, masalah lingkungan menjadi salah satu yang terus dibahas, agar kedepannya Danau Ranau bisa tetap terjaga dan tidak terjadi pencemaran lingkungan.

BACA JUGA:KPU Way Kanan Gelar Rakor PDPB Triwulan III

”Harapannya kedepan, dengan keberadaan PT Japfa yang berencana  berinvestasi di Danau Ranau,  juga mampu menjaga lingkungan, termasuk melakukan pengolahan limbah baik ikan mati maupun tanaman pengganggu seperti eceng gondok yang berkembang sangat cepat dan telah menutup sebagian Danau Ranau,” imbuhnya. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: