HUT RI ke-77, Parosil Berikan Piagam Kepada Mr Gele Harun

HUT RI ke-77, Parosil Berikan Piagam Kepada Mr Gele Harun

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Satu lagi bukti sejarah Kabupaten Lampung Barat merupakan wilayah yang sudah ada sejak dulu kala yakni adanya makam anak dari Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan RI Mr Gele Harun.

Dimana di Pekon Sukaraja, Kecamatan Waytenong adanya makam anak dari sang pahlawan yakni almarhumah Harinawati Harun Binti Mr Gele Harun (1945-1950).

Dan atas bukti sejarah itu di peringatan HUT RI Ke-77, 2022  Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus akan memberikan piagam apresiasi  kepada almarhum (Alm) Mister (Mr) Gele Harun yang pernah kurang lebih Lima tahun berada di Lampung Barat. 

Rekam jejak sang pahlawan di Kabupaten Lampung Barat kala itu Waytenong  menjadi pusat pemerintahan dan benteng terakhir mempertahankan Kemerdekaan RI di Lampung.

BACA JUGA:Kegiatan Tambal Sulam Jalan Nasional di Lambar Berjalan Lamban

Berdasarkan cerita dari Peratin Sukaraja Guswadi, Gele Harun dan keluarga sempat beberapa tahun di pekon itu setelah kemerdekaan RI yang bertugas sebagai pemerintah. 

Dan hingga saat ini rumah yang dulu ditempati masih ada. Bahkan makam anaknya Almarhumah Harinawati Harun Binti Mr Gele Harun dengan usia Lima tahun (1945-1950) ada di pekon tersebut.  

Dan saat utusan Bupati Parosil, yakni Dona Sorenty Moza menyampaikan surat undangan kepada keluarga Alm Mr Gele Harun yang disambut langsung putra sang pahlawan Mulkarnaen Gele Harun dan istri, juga berkesempatan menunjukkan rompi kenangan saat perang gerilya di Lampung Barat kala itu.

Rencananya, penghargaan itu akan diberikan Bupati Parosil kepada Mulkarnaen Gele Harun yang merupakan putra bungsu Alm. Gele Harun yang saat ini berada dan menetap di Kota Bandarlampung.

BACA JUGA:TKS Medis Adukan Nasib ke DPRD Way Kanan

Diketahui, berdasarkan dalam buku “Pokok-pokok Gerilya” yang ditulis Jendral Besar AH Nasution, Perang Gerilya Gele Harun semasa Agresi Militer Belanda II dilakukan setelah Tanjung Karang sebagai Ibukota dan kota-kota penting lainnya berhasil ditaklukan oleh Belanda.

Strategi ini juga sesuai perintah kilat No.1 Panglima Besar Jenderal Sudirman kepada seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Adapun rute perang Gerilya Gela Harun dimulai dari Kota Bandar Lampung – Pringsewu – Talang Padang – Ulubelu – Way Tenong – Bukit Kemuning dan Kembali ke Bandar Lampung.

Hal itu dilakukan dalam medan perang yang sulit menembus perbukitan dan rimbunnya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 

BACA JUGA:Tari Melinting akan Tampil di Istana Negara pada Peringatan HUT RI Ke-77

Kepercayaan yang diberikan kepada Alm. Gele Harun sebagai Acting Residen Lampung (kepala pemerintahan darurat) menggantikan Residen Rukadi pada 5 Januari 1949 dibayar dengan keberanian dan semangat juang di tengah terbatasnya peralatan tempur dan fasilitas medis.

Dalam perjuangannya, Alm. Gele Harun harus kehilangan putri kesayangannya, Herlinawati dalam perang gerilya yang dikebumikan di Pekon Sukaraja Kecamatan Way Tenong.

Sebuah pukulan berat yang harus diterima dengan keikhlasan demi berkibarnya sang saka merah putih.(r1n/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: