DPD LDII Pringsewu Gelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan

DPD LDII Pringsewu Gelar Sarasehan Wawasan Kebangsaan

--

PRINGSEWU, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Selain perlu dibekali dengan ilmu agama yang berdasarkan alquran dan Assunah/Alhadits para pemuda juga diperlukan pemahaman terhadap Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dalam bingkai NKRI.

Ketua DPD LDII Kabupaten Pringsewu Dian Arif Rahman mengatakan dengan sarasehan wawasan kebangsaan, bela Negara, dan moderasi beragama yang telah di gelar para Pemuda di bekali dengan ilmu agama yang berdasarkan alquran dan Assunah/Alhadits serta pemahaman terhadap Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. 

"Pemuda LDII dapat memberi kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman, dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggungjawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," harapnya.

Lebih lanjut Dian Arif Rahman mengatakan, LDII dalam peran sertanya, membantu program-program pemerintah untuk mewujudkan tujuan nasional, senantiasa konsisten melakukan amal nyata melalui upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) profesional religius. 

BACA JUGA:STMIK Pringsewu dan STIE Lamtim Naik Status

Hal ini dilakukan melalui dakwah, baik dakwah bil qolam, dakwah bil lisan, maupun dakwah bil hal. 

"Tujuannya agar tersedia SDM yang memiliki kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terpeliharanya kerukunan diantara sesama umat beragama.” pesannya.

Sarasehan Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, dan Moderasi Beragama

Bertajuk keragaman adalah Kenyataan, Persatuan adalah Keharmonisan untuk Memperkokoh Kesatuan bangsa dalam Naungan NRKI digelar Pimpinan Cabang LDII Kecamatan Ambarawa, kemarin. 

BACA JUGA:Kasus Pemalsuan Tanda Tangan, Rektor Unila : Mahasiswa Harus Taat Aturan Hukum

Sarasehan diikuti generasi muda LDII terdiri dari Risma, pelajar, dan mahasiswa berjumlah 24 orang serta Pengurus Pimpinan Anak Cabang LDII Pekon se-Kecamatan Ambarawa sebanyak 20 orang, juga diikuti oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat pekon Tanjung Anom. 

Kegiatan berlangsung di Aula PC LDII Kecamatan Ambarawa pekon Tanjung Anom.

Hadir Kabid Itwasbang Kesbangpol Pringsewu Khaidir, Sekcam Ambarawa M. Andri Dwi Harto, dan ketua MUI Kecamatan Ambarawa Ustad M. Haris. 

Sementara itu Camat Ambarawa yang diwakili Sekcamnya, mengapresiasi Diklat Pemuda LDII yang bertajuk Cinta Alam Indonesia Permata 2022. 

BACA JUGA:Jamaah Haji Asal Bandarlampung Telah Tiba

Menurutnya kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan ilmu agama dan merupakan pendidikan karakter bangsa. 

Sehingga bisa menumbuhkembangkan nasionalisme dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Sedangkan Danramil Gadingrejo sekaligus Panglima Penghubung Kodim Tanggamus Kapten Infantri Redi Kurniawan dalam paparannya menyampaikan bahwa Wawasan Bangsa adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945,NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. 

"Pertahanan Negara merupakan kewajiban setiap warga Negara Indonesia untuk menjaga kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia," jelasnya. 

BACA JUGA:Keracunan Usai Riungan, 49 Warga Dilarikan ke Puskesmas Roworejo

Menghadapi hal tersebut, lanjut kapten Redi diperlukan pertahanan Negara yang tangguh yang mencakup komponen pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.3/2002 komponen pertahanan Negara terdiri dari komponen utama (TNI), komponen cadangan, dan komponen pendukung.

Lebih lanjut Kapten Infantri Redi Kurniawan dalam paparannya, mengatakan bahwa akibat kurang optimalnya pelayanan pendidikan anak-anak selama masa pandemik mengalami lost generation (generasi yang hilang). 

Hal ini merupakan dampak dari hilangnya kesempatan peserta didik memperoleh pembelajaran yang maksimal (loss learning). Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan selama pandemik dinilai tidak efektif. 

BACA JUGA:Freeport Jiipe

Jika hal ini berkepanjangan, akan menjadi ancaman negara. Padahal Indonesia pada tahun 2030 diprediksi akan mencapai puncak demografi. Bonus demografi di satu sisi adalah peluang, di sisi lain adalah ancaman. 

Pada sesi akhir pembekalan materi sarasehan, disampaikan oleh KUA Kecamatan Ambarawa Hasbun menyampaikan materi tentang Moderasi Beragama. 

 

"Moderasi Beragama berarti adalah jalan tengah. Sehingga dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstrim dan tidak berlebihan saat menjalani ajaran agamanya. Saling menghormati dan tidak saling menyalahkan satu sama lain," ajaknya. (sag/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: