Lamban Baca Padangtambak II Gelar Lapak Baca di Puncak Rest Area

Lamban Baca Padangtambak II Gelar Lapak Baca di Puncak Rest Area

Medialmapung.co.id - Lamban Baca Padang Tambak II Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lambar menggelar lapak baca di destinasi wisata Puncak Rest Area Sumberjaya, Minggu (9/2).

Hal ini dilakukan karena lokasi ini mempunyai nilai strategis dan hari Minggu biasanya banyak wisatawan yang datang ke lokasi ini untuk menikmati hari libur.

Menurut pengelola Lamban Baca Padang Tambak II, Mahdalena, S.Pd kegiatan pustaka bergerak ini dilakukan dalam rangka untuk mendekatkan bahan bacaan kepada masyarakat, serta untuk mengajak masyarakat untuk giat dan gemar membaca.

Menurut dia, pengunjung Puncak Rest Area disamping berasal dari Kabupaten Lampung Barat, juga banyak pengunjung berasal dari luar Kabupaten Lampung Barat. Mereka sangat tertarik untuk membaca. Tak jarang mereka memberikan komentar positif tentang kegiatan literasi di Lampung Barat.

“Lamban Baca Padang Tambak II disamping melayani kegiatan membaca di lamban baca yang juga merupakan rumah kediamannya, juga ada program kegiatan lain yaitu Pustaka Bergerak dan pembinaan komunitas pelajar menulis. Jadwal kegiatan sudah dibuat, dan rencana  pustaka bergerak ini akan dilakukan setiap minggu dengan lokasi yang berbeda,” kata Mahdalena, Minggu (9/2).

Dalam melakukan kegiatannya,  ia mengajak beberapa pelajar untuk mengisi hari libur sekolah untuk ikut aktif pada kegiatan literasi bergerak yang diinisiasinya. Selaku pegelola lamban baca, ia merasa sangat bangga dan terharu melihat semangat pelajar tersebut untuk mendukung Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi.

Ditempat terpisah, Sekretaris Tim Gerakan Literasi Daerah (GLD) Kabupaten Lambar Sandarsyah mendampingi Ketua GLD Partinia sangat mendukung kegiatan dimaksud. Gerakan literasi daerah memerlukan dukungan dan partisipasi dari masyarakat terutama lamban-lamban baca yang ada di pekon.

“Gerakan literasi daerah disamping merupakan tugas pemerintah juga memerlukan dukungan dan partisipasi dari masyarakat, keluarga, dan dunia usaha. Dengan demikian gerakan literasi merupakan tanggung jawab bersama kita semua,” ungkap dia.

Menurut dia, dalam Peraturan Bupati Lampung Barat No.19/2018 tentang gerakan literasi daerah disebutkan bahwa ada tiga ranah dalam Gerakan Literasi Daerah, yaitu Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga (GLK), dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM).

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan literasi yang aktifitasnya banyak dilakukan di sekolah dengan melibatkan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua yang dilakukan dengan menampilkan praktik baik tentang literasi dan menjadikannya sebagai kebiasaan serta budaya di lingkungan sekolah yang diintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari semua rangkaian kegiatan siswa dan penddik, baik di dalam maupun di luar kelas.

Sedangkan gerakan literasi keluarga adalah gerakan literasi yang ada pada unit terkecil dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan, keluarga merupakan lingkungan pembelajaran pertama dan utama bagi anak-anak.

“Adapun Gerakan Literasi Masyarakat adalah gerakan berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk masyarakat tanpa memandang usia yang sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Gerakan Literasi Keluarga dalam rangka menumbuhkan simpul-simpul masyarakat agar mempunyai kemampuan literasi tingkat tinggi,” tandasnya. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: