Kunjungi Korban Kebakaran, Camat Sri Handayani Ungkapkan Rasa Prihatin

Kunjungi Korban Kebakaran, Camat Sri Handayani Ungkapkan Rasa Prihatin

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Camat Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat Sri Handayani S.H, didampingi sejumlah pejabat kecamatan setempat bersama aparatur pekon serta Babinsa - Bhabinkamtibmas mengunjungi korban kebakaran yang menghanguskan satu rumah di Pemangku 4 Atarpanggar, Pekon Atarbawang Kecamatan setempat, Senin (11/7).

Diketahui peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu Malam (10/7) sekira Pukul 21.30 WIB, akibat kejadian itu seluruh harta benda korban, yakni Redi Wisanto ludes dilalap sijago merah.

Dalam kunjungan itu, Camat Batuketulis Sri Handayani menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang terjadi. Ia berharap ada hikmah di balik musibah yang menimpa keluarga Redi Wisanto.

“Atas nama pribadi dan pemerintah kami menyampaikan rasa prihatin, semoga keluarga diberi ketabahan dan kita berdoa semoga ada hikmah dibalik cobaan ini,” ungkap Sri.

BACA JUGA:Pergi Memanah Ikan di Danau Ranau, Warga Pekon Jagaraga Ditemukan Tenggelam

Lebih lanjut Sri menjelaskan dari laporan yang diterima pihaknya, peristiwa kebakaran itu bermula pada Minggu malam (10/7) sekira pukul 19.00 WIB,  pemilik rumah keluar untuk mengecas handphone yang lokasi tidak jauh dari rumahnya.

“Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB tiba-tiba korban mendengar suara riuh orang-orang, dan setelah di cek ternyata asal suara suara itu berasal dari arah rumahnya. Sehingga Redi Wisanto bergegas ke lokasi dan mendapati rumahnya hampir habis terlalap api,” jelasnya.

Saat itu, terusnya, puluhan warga sudah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun upaya tersebut sia-sia karena api dengan cepat melahap seluruh bangunan rumah yang terbuat dari papan dan kayu tersebut.

“Warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya tapi upaya itu nihil dan api baru benar-benar pada padam sekira pukul 23.00 WIB. Kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat menjadi alasan warga tidak menghubungi pemadaman kebakaran (Damkar),” jelasnya.

BACA JUGA:Warga Gedung Agung Gelar Syukuran Bersih Desa

Dari keterangan korban, tambahnya, kebakaran ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan akibat kejadian itu kerugian yang dialami korban mencapai sekitar Rp75 Juta lebih.

“Kita sudah sampaikan laporan kebencanaan ke dinas terkait, mudah-mudahan segera ditindaklanjuti dan bantuan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah segera turun,” tutupnya.(edi/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: