Telan Anggaran Rp7,9 Miliar, Masjid Al Mansyur Ikon Baru Lambar Diresmikan

Telan Anggaran Rp7,9 Miliar, Masjid Al Mansyur Ikon Baru Lambar Diresmikan

Medialampung.co.id - Masjid Al Mansyur di Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit, yang kini menjadi salah satu ikon Kota Liwa Lampung Barat, diresmikan oleh Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus, bersamaan dengan Tabligh Akbar yang menghadirkan Ustadz Muhammad Nur Maulana, Sabtu (11/3). 

Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2018 dengan anggaran pertama sebesar Rp1,8 miliar, dilanjutkan pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp2,8 miliar, tahun 2020 menelan anggaran sebesar Rp1,3 miliar dan tahun 2021 sebesar Rp2,2 miliar, telah selesai dibangun dan sudah dimulai dimanfaatkan oleh umat muslim di wilayah tersebut.

Peresmian Masjid Al-Mansur yang pembangunannya menelan angka Rp7,9 miliar tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lampung Barat Partinia Parosil Mabsus dan Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus.

Pada kesempatan itu, Parosil menyampaikan capaian program pembangunan yang ia canangkan bersama wakilnya melalui pitu program, mulai dari peningkatan infrastruktur mantap, penataan Kota Liwa sebagai kota budaya, semua bisa melanjutkan sekolah, pelayanan masyarakat sehat, mensejahterakan petani, masyarakat berdaya saing dan peningkatan kinerja pelayanan publik, serta peningkatan iman dan taqwa.

"Terlaksananya acara tersebut merupakan salah satu implementasi dari pitu program poin ke tujuh. Terselenggaranya acara ini, pertama adalah dalam rangka bersyukur kepada Allah SWT, dalam hal ini Pemkab telah menganggarkan pembangunan Masjid Al-Mansur," ungkapnya. 

Mengenai pembangunan masjid Al-Mansur, kata dia, selain tempat ibadah, masjid tersebut dapat berfungsi sebagai tempat musyawarah dan mufakat bagi masyarakat serta menjadi simbol pemersatu umat.

"Hari ini pak bupati meresmikan Masjid Al-Mansur, besar harapan pak bupati, masjid ini bukan hanya sekedar untuk tempat sholat. Akan tetapi yang perlu dipahami, masjid ini harus jadi madrasah tempat menimba ilmu, tempat musyawarah dan mufakat," imbuhnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: