Gegara Rokok, Seorang Pemuda Tega Pukuli Ibu Kandungnya

Gegara Rokok, Seorang Pemuda Tega Pukuli Ibu Kandungnya

Medialampung.co.id - Karena tidak diberikan uang untuk membeli rokok, seorang anak kandung tega menganiaya ibunya hingga dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mayjend Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, Rabu (17/3).

Peristiwa tersebut, bermula ketika korban Sunar (48) warga dusun Kalidoni Kelurahan Kotabumi Ilir, Kecamatan Kotabumi, Lampura itu, tengah berada di dalam rumahnya. Datang anak kandungnya yang bernama Teguh (25) meminta sejumlah uang untuk membeli rokok.

Korban saat itu mengaku tidak memiliki uang, lantas pelaku naik pitam dan langsung memukul ibunya berkali-kali di bagian wajah. 

Korban yang kesakitan, lalu berteriak histeris. Mendengar adanya keributan di rumah korban, warga sekitar berdatangan dan menarik pelaku ke luar rumahnya.

Tidak lama, pelaku yang merupakan anak sulung korban tersebut, langsung melarikan diri. Oleh warga, korban yang juga merupakan seorang janda itu langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

“Waktu itu dia meminta uang untuk beli rokok tapi saya enggak ada uang, dan mungkin dia emosi sama saya jadi saya dipukuli,’’ kata Sunar, Rabu (17/3).

Sunar menerangkan, peristiwa ini terjadi berkali-kali terhadap dirinya (sering dimarahi anak). Namun, hal ini (dianiaya hingga masuk RS) baru pertama kali dirinya alami.

"Biasanya, kalau tidak di kasih duit, anak saya itu hanya marah-marah, tidak sampai memukul seperti ini," tuturnya lirih.

"Kalau anak saya itu, baru-baru ini yang makin parah. Kemungkinan mengalami depresi berat sehingga mengganggu kejiwaannya dan sering kali ingin melakukan kekerasan fisik, baik itu kepada saya maupun ke warga sekitar rumah," kata Sunar, seraya mengusap air mata di pipinya.

Mendengar hal tersebut, Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Cabang Kabupaten Lampura, mengulurkan bantuan kepada korban yang telah dirawat di RSU Mayjend Ryacudu.

Ketua RPA Lampura, Elviana mengatakan, akan mendampingi korban dalam pengobatannya sampai korban pulih.

“Kita akan mendampingi korban untuk berobat sampai sembuh, dan berharap kejadian ini dapat ditindaklanjuti oleh dinas instansi terkait," kata Elviana.

Berkaitan dengan hal itu, sambungnya, diharapkan pihak Dinas terkait, dapat memberikan bantuan untuk pengobatan korban, dan pelaku untuk dilakukan rehabilitasi atau penanganan terkait depresi dan gangguan kejiwaan yang dialaminya.

"Sebab, hingga saat peristiwa itu berlangsung, anak kandung korban sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya," bebernya.

Ia juga menerangkan, hingga saat ini korban tidak ingin melakukan pelaporan ke polisi, lantaran dianiaya sang anak kandungnya sendiri itu.

"Korban, tidak pernah berpikir untuk melakukan itu (lapor polisi *red). Dia hanya berharap adanya bantuan dari dinas terkait, untuk dapat turun tangan merehabilitas anaknya saja," pungkasnya (adk/ozy/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: