Tim BPBD Tinjau Kondisi Jembatan Putus di Atarkuwau
Medialampung.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat akhirnya menurunkan sejumlah tim untuk meninjau kondisi jembatan di pemangku 5 Pikah, Pekon Atarkuwau, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat yang sebelumnya diterjang banjir hingga menghambat mobilitas warga.
Kepala BPBD Maidar mengatakan, peninjauan yang dilakukan tim dalam rangka melakukan kajian untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut agar mobilitas warga kembali lancar.
“Jadi tim BPBD sudah turun ke lokasi dan jembatan itu selama ini memang hanya diakses oleh sepeda motor dan karena kondisinya putus maka warga kini harus menyebrangi sungai,” jelasnya.
Lebih lanjut maidar mengatakan pihaknya masih akan mengkaji dan menghitung kebutuhan anggaran dalam penanganannya. ”Kami hitung dulu, karena jika kebutuhan anggaran tidak terlalu besar mungkin diupayakan lewat biaya tak terduga, begitupun jika butuh anggaran besar maka akan kita koordinasikan lebih lanjut ke dinas PUPR,” imbuhnya.
Seperti diketahui, puluhan kepala keluarga di Pemangku 5 Pikah, Pekon Atarkuwau, Kecamatan Batuketulis, terisolasi karena satu-satunya akses jembatan di wilayah itu hanyut dihantam banjir akibat luapan sungai Way Pikah pada Sabtu sore (30/10).
Peratin Atarkuwau Tri Aryogi mengatakan, putusnya jembatan permanen yang dibangun melalui program Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) tahun 2012 silam itu terjadi pasca hujan deras melanda kawasan setempat. Saat kejadian air sungai meluap hingga ke lantai jembatan dan akhirnya menghanyutkan satu-satunya akses menuju wilayah itu.
“Putusnya jembatan ini membuat mobilitas warga terhambat. Jalan alternatif yang kami buat hanya dapat dilalui ketika air sungai surut, jadi kalau hujan seperti sekarang warga tidak bisa lewat karena arus air sungai sangat deras,” ujarnya.
Saking derasnya arus sungai, terusnya, membuat puing-puing jembatan itu terseret hingga beberapa meter dan kini reruntuhan sisa material jembatan masih berserakan di sekitar lokasi.
“Kami sangat prihatin, karena ada 30 KK yang tidak bisa bepergian sehingga mereka berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau upaya kedaruratan atau setidaknya warga bisa melintas dengan aman,” pungkasnya.(edi/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: