Diskan-IPB Uji Coba Rumpon Portable di Perairan Pesbar

Medialampung.co.id - Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB University) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Rumpon Portable Solusi Nelayan Masa Kini dan Masa Depan yang merupakan Program Matching Fund dari Diktiristek, di aula Kantor Dinas Perikanan Pesbar, Selasa (16/11).
Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P, M.M., Tim peneliti dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc., Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi., mahasiswa dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB, dan kelompok nelayan.
Dalam kesempatan itu, Armen Qodar., mengatakan potensi perikanan di Kabupaten Pesbar sangat besar, tapi hingga kini untuk menggali potensi itu masih menjadi kendala bagi Pemkab setempat.
“Kita memiliki pantai yang panjangnya ratusan kilometer, yang membentang dari Kecamatan Lemong berbatasan dengan Provinsi Bengkulu hingga Kecamatan Bangkunat yang berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus,” kata dia.
Menurutnya, terdapat kesulitan yang dialami Dinas perikanan dalam mengajak masyarakat agar memanfaatkan rumpon, bahkan diakuinya sebelum tahun 2016 nelayan masih sulit untuk diyakinkan agar menggunakan rumpon.
“Tapi sekarang sudah banyak nelayan yang merasakan manfaat dari rumpon itu, sehingga setiap tahun pasti ada usulan yang masuk agar kita memasang rumpon,” jelasnya.
Ditambahkannya, pihaknya menyambut baik keberadaan rumpon portable yang disiapkan IPB itu, dengan adanya rumpon portable itu dapat membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan.
“Apalagi rumpon yang disiapkan ini cukup sederhana tidak seperti rumpon tradisional yang cukup rumit, mudahan-mudahan keberadaan rumpon ini bisa bermanfaat bagi nelayan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua tim peneliti dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi., mengatakan rumpon merupakan salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam.
“Hadirnya inovasi rumpon portable nelayan tak perlu lagi membeli tali dengan panjang ratusan hingga seribu meter. Tak perlu lagi menggunakan bambu dalam jumlah banyak, pelampung dan pemberat ratusan kilogram,” kata dia.
Dijelaskannya, kini di berbagai perairan yang mengandalkan penangkapan ikan dengan menggunakan rumpon, bahan utama salah satunya tali nilon. Tali berukuran besar dan panjang disesuaikan dengan kedalaman dasar perairan. Makin dalam perairan, biaya pembuatan rumpon untuk tali lebih besar.
“Keunggulan rumpon portable ini adalah menggunakan frekuensi suara untuk mengumpulkan ikan, praktis, bisa digunakan di perairan yang diinginkan. Rumpon portable dengan berat 12 kilogram bisa dibawa pulang setiap habis melaut,” jelasnya.
Selain itu, Bentuknya seperti koper, sehingga lebih praktis, efektif dan efisien. Sistem pemanfaatannya di charger selama enam jam dan penggunaan di laut selama enam jam. Kemudian ada alat yang menjadi sumber suara tempat ikan berkumpul.
“Pada kesempatan ini, IPB University menyerahkan tiga unit bantuan Rumpon portable untuk kelompok nelayan di Kabupaten Pesbar sebagai bahan uji coba penggunaan rumpon portable,” terangnya
Menurutnya, IPB akan mengembangkan rumpon portable itu di Provinsi Lampung. Lampung merupakan daerah kedua setelah ambon menjadi tempat uji coba dan sosialisasi rumpon portable itu.
“Perairan di Provinsi Lampung termasuk di Kabupaten Pesbar menjadi lokasi kedua kita dalam melakukan uji coba rumpon portable ini,” pungkasnya. (ygi/d1n/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: