Diduga Akibat Korsleting Listrik, Pabrik Pengolahan Sabut Kelapa Ludes Terbakar

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Pabrik Pengolahan Sabut Kelapa Ludes Terbakar

Medialampung.co.id – Diduga akibat arus pendek listrik (korsleting), pabrik pengolahan sabut kelapa milik Muhammad Umri (45) yang ada di Pemangku Sumbersari Pekon Sumber Agung Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) ludes terbakar sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (24/8).

Camat Ngambur, Sarhidi, mengatakan bahwa musibah kebakaran yang terjadi di pabrik pengolahan sabut kelapa itu diketahui setelah adanya suara ledakan yang berasal dari dalam pabrik, saat itu secara tiba-tiba para pekerja melihat adanya kepulan asap dari dalam pabrik tersebut.

“Sehingga ketika itu juga terjadi kebakaran, meski tidak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan hingga ratusan juta,” katanya.

Sementara itu, Kabid pemadam Kebakaran (Damkar), Pathul Ilmi, S.AP., mendampingi kepala Satpol PP-Damkar Pesbar Drs. Benkeda, mengatakan bahwa setelah mendapat informasi adanya musibah kebakaran yang terjadi di Pekon Sumber Agung tersebut, petugas Damkar di wilayah Kecamatan Ngambur langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman api.

“Petugas damkar saat itu langsung turun menggunakan satu unit mobil damkar untuk memadamkan kebakaran tersebut,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Bengkunat Iptu Ono Karyono, S.H, M.H., mendampingi Kapolres Lampung Barat (Lambar), AKBP Rachmat Tri Haryadi, S.Ik, M.H., membenarkan adanya musibah kebakaran yang terjadi di pabrik sabut kelapa tersebut.

Berdasarkan informasi, peristiwa itu berawal saat pegawai pabrik sabut yakni Dedi (25) bersama tiga orang pekerja lainnya sedang istirahat di belakang pabrik.

“Tiba-tiba mereka mendengar suara ledakan yang berasal dari dalam pabrik, setelah itu dalam hitungan detik tiba-tiba keluar asap dari dalam pabrik,” katanya.

Sehingga, lanjutnya, saat itu juga para pekerja memeriksa di dalam pabrik dan diketahui KWh listrik telah terbakar serta memercik ke sabut kelapa yang siap jual (coco fiber).

Karena di dalam pabrik terdapat barang-barang yang mudah terbakar sehingga api lebih cepat membesar. Kobaran api dapat dipadamkan dalam kurun waktu sekitar dua jam setelah kejadian, itu juga setelah satu unit mobil Damkar datang ke lokasi kejadian.

"Akibatnya, bangunan pabrik sabut kelapa ludes terbakar, selain itu barang-barang yang terbakar lainnya yakni mesin pres, mesin ayak, satu unit motor Revo dan sabut kelapa siap jual sekitar tujuh ton," pungkasnya.(yan/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: