60 Balita Alami Stunting, PRI Batubrak Fokus Tangani Dengan PMT  

60 Balita Alami Stunting, PRI Batubrak Fokus Tangani Dengan PMT  

Medialampung.co.id – Sebanyak 60 anak di Kecamatan Batubrak, Kabupaten Kabupaten Lampung Barat dilaporkan mengalami stunting atau suatu kondisi gangguan pertumbuhan yang membuat tubuh anak lebih pendek (kerdil) dibanding standar tinggi badan berdasarkan umurnya. 

Menyikapi hal tersebut, UPT Puskesmas Rawat Inap (PRI) Batubrak terus berupaya melakukan penanganan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT Puskesmas Batubrak Nezwan, S.K.M, tidak menampik adanya 60 balita yang dinyatakan mengalami stunting. Namun pihaknya memiliki target untuk menstabilkan pertumbuhan seluruh penderita stunting itu dengan pemberian PMT serta mengawal tumbuh kembang para balita tersebut.

“Selain fokus dalam rangka melakukan penanganan agar tumbuh kembangnya stabil. Sebagai bentuk antisipasi, kami juga melakukan berbagai seperti pemberian obat cacing, pemberian vitamin A, serta imunisasi dengan turun langsung ke posyandu di setiap pekon,” ungkapnya. 

Untuk itu ia menegaskan bahwa angka penderita stunting dapat terus ditekan melalui peran posyandu untuk mengawal tumbuh kembang bayi dan balita, Untuk itu, guna mensukseskan program pencegahan stunting harus didasari dengan semangat para kader posyandu serta peran orang tua balita agar rutin datang ke posyandu. 

“Kemudian yang tak kalah penting Dalam masa kehamilan, para ibu disarankan tidak terlalu banyak beraktifitas berat dan lelah. Dan perbanyak gizi sehingga calon bayi mendapat asupan gizi yang cukup selama masa kehamilan,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, puskesmas maupun posyandu juga ada buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang tentunya dapat dimanfaatkan ibu hamil untuk mendapat informasi mengenai gizi yang diperlukan. Serta ibu hamil juga disarankan rutin pemeriksaan agar kesehatan calon bayi terpantau.

“Dengan rutin datang ke posyandu atau ke puskesmas petugas kami akan terus mempromosikan kepada ibu setiap hari harus makan apa, jumlah karbohidrat, protein, vitamin dan sebagainya,” bebernya.

Ia menambahkan bahwa orang tua harus menyadari bahwa balita adalah calon generasi penerus bangsa, dimana masa pertumbuhan dan perkembangan balita harus menjadi perhatian. Dengan mempertimbangkan sisi manfaat Posyandu ini ia mengajak peran seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap upaya pemerintah dalam mencegah dan menangani stunting dengan ikut mensosialisasikan pentingnya posyandu.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: