Manco Ketan Putkinas: Lezatnya Camilan Ketan Tradisional yang Mulai Langka
Manco Ketan Putkinas: Lezatnya Camilan Ketan Tradisional yang Mulai Langka-Foto Vecteezy@Oleg Gapeenko-
BACA JUGA:Bola Ubi Goreng: Camilan Tradisional dengan Rasa dan Tekstur Menggoda
• Menyiapkan ketan: Beras ketan direndam selama 3–4 jam agar teksturnya menjadi empuk setelah dikukus. Setelah itu, ketan dikukus hingga matang dan pulen.
• Membuat campuran kelapa dan gula merah: Gula merah dicairkan dengan sedikit air, lalu dicampur dengan parutan kelapa segar. Campuran ini dimasak hingga agak kental dan harum.
• Menggabungkan bahan: Ketan yang sudah matang dibentuk sesuai selera, kemudian dilumuri atau dibungkus dengan campuran kelapa manis.
• Penyajian: Setelah sedikit mendingin, Manco Ketan Putkinas siap disajikan, biasanya dibungkus daun pisang untuk menjaga kelembapannya dan menambah aroma alami.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Merebus Singkong agar Mekar dan Empuk
Manco Ketan Putkinas bukan hanya makanan ringan, tetapi juga simbol kekayaan kuliner Nusantara.
Dalam setiap porsinya, terkandung filosofi hidup masyarakat agraris yang akrab dengan hasil bumi seperti beras, kelapa, dan gula aren.
Camilan ini kerap disajikan saat acara adat, arisan, atau sekadar teman minum teh sore hari.
Sayangnya, jajanan tradisional seperti ini mulai kalah pamor dengan makanan instan dan jajanan kekinian.
BACA JUGA:Kue Tetu: Cita Rasa Lembut dan Manis dari Sulawesi yang Tak Boleh Dilewatkan
Padahal, Manco Ketan Putkinas menyimpan potensi sebagai produk unggulan lokal yang bisa dikembangkan menjadi usaha kuliner bernilai jual tinggi, baik untuk pasar lokal maupun ekspor, terutama jika dikemas secara modern dan higienis.
Manco Ketan Putkinas adalah salah satu bukti bahwa kelezatan tidak harus berasal dari bahan mahal atau teknik modern.
Dengan sentuhan tradisional dan cita rasa khas Indonesia, jajanan ini layak dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya kuliner Nusantara.
Melalui promosi dan inovasi yang tepat, camilan ini bisa kembali populer di tengah masyarakat modern yang mulai sadar akan pentingnya menjaga warisan kuliner lokal.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




