Kehidupan Mikro di Europa dan Enceladus: Samudra Es yang Menyimpan Rahasia
Samudra bawah es di bulan Jupiter dan Saturnus menyimpan rahasia kehidupan.--
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Di balik lapisan es tebal yang menyelimuti dua bulan misterius di tata surya Europa milik Jupiter dan Enceladus milik Saturnus para ilmuwan percaya terdapat samudra air cair yang berpotensi menjadi tempat munculnya kehidupan mikro.
Penemuan-penemuan ini menjadi salah satu fokus utama penelitian astrobiologi modern yang berusaha menjawab pertanyaan besar: apakah kita benar-benar sendirian di alam semesta?
Europa dan Enceladus sama-sama diselimuti lapisan es setebal beberapa kilometer, namun di bawah permukaannya terdapat lautan luas yang tetap cair berkat panas internal dari aktivitas pasang surut gravitasi planet induknya.
Penelitian terbaru dari NASA menunjukkan bahwa samudra bawah permukaan tersebut bisa mengandung senyawa organik kompleks, bahan dasar pembentuk kehidupan seperti karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sulfur.
BACA JUGA:Situs Trowulan: Menelusuri Jejak Kejayaan Majapahit
Pada Enceladus, misi wahana Cassini berhasil mendeteksi semburan air yang keluar dari celah di kutub selatan, membawa jejak molekul organik dan partikel garam dari laut di bawah permukaan.
Sementara itu, pengamatan terhadap Europa melalui teleskop Hubble menunjukkan adanya fenomena serupa berupa semburan uap air yang mengindikasikan aktivitas geotermal di bawah lapisan es.
Kondisi tersebut membuka peluang bahwa di dalam samudra bawah es itu, mungkin terdapat mikroorganisme ekstrem yang mampu bertahan hidup tanpa sinar matahari, mirip dengan bakteri yang hidup di dasar laut Bumi dekat lubang hidrotermal.
Lingkungan kaya energi dan mineral seperti itu bisa menjadi ekosistem mandiri yang menopang bentuk kehidupan sederhana bukan manusia, tapi mungkin mikroba alien yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop canggih.
BACA JUGA:Terraforming Mars: Mengubah Planet Merah Jadi Rumah Baru
Untuk membuktikan dugaan tersebut, NASA dan ESA tengah menyiapkan dua misi besar: Europa Clipper yang dijadwalkan meluncur pada 2026 untuk menjelajahi permukaan Europa, serta JUICE (Jupiter Icy Moons Explorer) milik Badan Antariksa Eropa yang juga akan mempelajari bulan-bulan es di sekitar Jupiter.
Sementara itu, penelitian lanjutan pada data Cassini masih terus dilakukan guna memahami lebih dalam komposisi kimia dari semburan air Enceladus.
Para ilmuwan berharap hasil eksplorasi masa depan dapat menemukan bukti kuat keberadaan biosignature, yaitu tanda-tanda kimiawi kehidupan.
Meski belum ada bukti langsung, teori tentang samudra es Europa dan Enceladus menjadi pengingat bahwa kehidupan mungkin tidak hanya terbatas di planet seperti Bumi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




