Ada Apa di Gurun Sahara? Rahasia dan Keajaiban di Balik Padang Pasir Terluas di Dunia

Di sanalah, komunitas kecil hidup berdampingan dengan alam, menjaga keseimbangan antara modernitas dan tradisi kuno.

BACA JUGA:Bagaimana Fisika Mewujudkan Teknologi Antigravitasi

Sahara juga menjadi lokasi berbagai penemuan arkeologis dan fenomena alam yang memicu rasa penasaran.

Salah satunya adalah Struktur Richat atau “Mata Sahara” di Mauritania, formasi melingkar raksasa berdiameter 40 kilometer yang terlihat jelas dari luar angkasa.

Sebagian ilmuwan meyakini formasi itu terbentuk akibat erosi alami, namun teori lain menyebutkan bahwa lokasi tersebut mungkin sisa kawah meteor atau bahkan jejak peradaban purba.

Selain itu, Sahara juga menyimpan kaca gurun misterius — batuan transparan kekuningan yang terbentuk akibat suhu sangat tinggi.

BACA JUGA:Superkonduktor Suhu Ruang: Penemuan Fisika yang Bisa Ubah Dunia

Beberapa peneliti percaya kaca ini berasal dari ledakan meteor raksasa yang menghantam bumi ribuan tahun lalu. 

Jauh sebelum dikenal sebagai “gurun kematian”, Sahara merupakan jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Afrika dengan Timur Tengah dan Eropa.

Kafilah unta membawa emas, garam, dan rempah-rempah melintasi ribuan kilometer pasir panas.

Di sepanjang jalur ini, muncul kota-kota legendaris seperti Timbuktu dan Gao, pusat ilmu pengetahuan dan budaya Islam pada abad pertengahan.

BACA JUGA:Jejak Peradaban Maritim Indonesia: Bukti Kebesaran yang Terlupakan

Gurun yang dulu dianggap penghalang justru menjadi jembatan pertukaran budaya dan ekonomi dunia lama. 

Kini, Gurun Sahara menghadapi ancaman baru: perluasan gurun atau desertifikasi akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia. Namun, di sisi lain, ilmuwan dan insinyur mulai memanfaatkan potensinya untuk energi surya terbesar di dunia.

Proyek raksasa Desertec Initiative bahkan berencana menjadikan Sahara sebagai sumber listrik bersih bagi benua Afrika dan Eropa, menjadikannya padang pasir yang memberi kehidupan.

Sumber: